Menurut informasi dari Kantor Presiden Filipina, Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin dan Sekretaris Anggaran Amenah Pangandaman memutuskan untuk meninggalkan jabatan mereka setelah muncul dalam tuduhan terkait penyimpangan dalam pengendalian banjir dan untuk "mengambil tanggung jawab politik ", untuk memudahkan pemerintah menangani kasus tersebut.

Menurut pakar Aries Arugay dari ISEAS–Yusof Ishak Institute (Singapura), mereka adalah pejabat tertinggi pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos Jr. yang secara langsung terkena dampak skandal tersebut sejak terungkap pada bulan Juli.
Skandal ini mencuat setelah Presiden Marcos Jr. memberi tahu Kongres bahwa miliaran dolar dana pengendalian banjir telah disalahgunakan, dengan banyak proyek yang buruk atau bahkan tidak ada sama sekali. Filipina sering dilanda topan dan banjir besar, sehingga isu ini menjadi sangat sensitif.
Krisis ini telah memicu protes di seluruh negeri, salah satunya di Manila pada tanggal 16 November yang menarik sekitar 500.000 orang.
Sumber: https://congluan.vn/bo-truong-philippines-tu-chuc-giua-be-boi-tham-nhung-chong-lu-10318393.html






Komentar (0)