Tentara Israel di dekat Jalur Gaza (Foto: Reuters).
Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan hari ini, 3 November, bahwa tentara negara itu memasuki Gaza dan menghancurkan infrastruktur Hamas.
"Pasukan IDF mengepung Gaza dari udara, darat, dan laut, mengepung Kota Gaza dan sekitarnya," kata Laksamana Muda Daniel Hagari dalam konferensi pers.
"Para pejuang (Israel) terus maju dalam pertempuran, menghancurkan infrastruktur (Hamas) di atas tanah dan di bawah tanah, serta melenyapkan musuh," tambah juru bicara IDF.
Tn. Hagari mengatakan bahwa pasukan IDF telah mengidentifikasi gudang bahan peledak Hamas.
Lokasi Jalur Gaza (Grafik: BBC).
Pejabat Uni Emirat Arab (UEA) hari ini memperingatkan risiko penyebaran konflik Hamas-Israel ke wilayah tersebut akibat perang Israel-Hamas di Gaza.
"Selagi kita terus berupaya menghentikan perang ini, kita tidak dapat mengabaikan konteks yang lebih luas dan kebutuhan untuk meredakan ketegangan di kawasan yang mendekati titik kritis," ujar Menteri Luar Negeri UEA Noura Al Kaabi dalam konferensi di Abu Dhabi.
"Risiko (konflik) menyebar di kawasan ini dan semakin meningkat adalah nyata, begitu pula risiko kelompok ekstremis akan memanfaatkan situasi ini untuk menyebarkan ideologi mereka yang akan menjebak kita dalam lingkaran konflik," ujar Ibu Al Kaabi.
UEA, produsen minyak terkemuka, memandang kelompok Islam seperti Hamas sebagai ancaman eksistensial bagi Timur Tengah.
“Segala upaya harus dilakukan untuk melindungi warga sipil dan segera mengakhiri konflik ini,” kata pejabat UEA tersebut.
Pengeboman Israel terhadap Jalur Gaza dalam perangnya dengan Hamas telah memunculkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Arab tentang peningkatan tajam korban sipil serta blokade Israel terhadap jalur pantai yang padat penduduk itu.
UEA mengatakan pihaknya berencana untuk menerima 1.000 anak Palestina dari Gaza, tetapi tidak mengatakan bagaimana mereka akan meninggalkan daerah yang terkepung itu.
“Kami bekerja tanpa lelah untuk mencapai gencatan senjata kemanusiaan yang segera dan menyeluruh agar bantuan dapat dikirimkan ke Jalur Gaza,” tambah Ibu Al Kaabi.
Pejabat UEA juga menyerukan perlindungan warga sipil dan mengatakan konflik tersebut merupakan akibat dari "kegagalan selama puluhan tahun" dalam menemukan solusi bagi konflik Israel-Palestina.
Hizbullah di Lebanon mengumumkan pada 2 November bahwa mereka menggunakan dua pesawat tanpa awak (UAV) kecil untuk menyerang sebuah pos komando Israel di perbatasan Lebanon-Israel. Ini diyakini sebagai pertama kalinya Hizbullah menggunakan UAV bunuh diri untuk menyerang musuh.
Militer Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan di Lebanon sebagai balasan, menghancurkan kompleks Hizbullah dan merusak infrastruktur kelompok tersebut.
Israel mengatakan militernya mempertahankan "tingkat kewaspadaan yang sangat tinggi" di perbatasan Lebanon. IDF mengumumkan "operasi skala besar di perbatasan utara".
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel memperingatkan bahwa Lebanon akan menderita konsekuensi mengerikan jika Hizbullah memasuki perang di Jalur Gaza.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)