>>> Pembaca diundang untuk menonton video yang dirilis oleh IDF yang menunjukkan serangan udara yang menewaskan pemimpin militer Hizbullah Ali Tabatabai di Beirut
Menurut Axios, ini adalah serangan udara Israel pertama di Beirut dalam lima bulan. Serangan pada 23 November itu terjadi di tengah meningkatnya serangan udara Israel terhadap Hizbullah di Lebanon dalam beberapa pekan terakhir, karena Israel yakin Hizbullah sedang berupaya mempersenjatai kembali dan membangun kembali kemampuan militernya di Lebanon.
Rudal Israel menghantam lantai empat dan lima sebuah gedung 10 lantai di pinggiran selatan Beirut, yang dianggap sebagai basis Hizbullah. Serangan udara tersebut menewaskan lima orang dan melukai lebih dari 20 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Beberapa jam setelah serangan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis pernyataan resmi yang mengumumkan bahwa mereka telah "melenyapkan" Tabatabai.

Tabatabai memimpin sebagian besar unit Hizbullah dan telah melakukan segala upaya untuk memulihkan kesiapan tempur melawan Israel. IDF akan bertindak melawan upaya Hizbullah untuk membangun kembali dan mempersenjatai kembali, dan akan bertindak tegas untuk menghilangkan segala ancaman terhadap Israel," kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel menambahkan bahwa IDF tetap berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian yang dicapai antara Israel dan Lebanon.
Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada Axios bahwa Israel tidak memberi tahu AS sebelum serangan udara di Beirut. "Kami diberitahu tak lama setelah serangan terjadi," kata pejabat itu.
Para pejabat Israel menambahkan bahwa Tabatabai adalah tokoh nomor dua Hizbullah setelah pemimpin politik Naeem Qassem. Tabatabai diangkat menjadi pemimpin militer Hizbullah setelah para pendahulunya dibunuh.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/israel-khong-kich-lebanon-chi-huy-quan-su-hang-dau-hezbollah-thiet-mang-post2149071313.html






Komentar (0)