Serangan bom yang intens terus berlanjut di Jalur Gaza utara pada malam 16 Januari, meskipun Kementerian Pertahanan Israel sebelumnya menyatakan bahwa "fase intens" serangan di sana telah berlalu.
Asap menutupi langit di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, 16 Januari. (Sumber: AFP) |
Informasi di atas disebutkan oleh stasiun TV Al-Jazeera , yang menurutnya, artileri berat dan rudal udara-ke-darat terus menghujani gedung-gedung di wilayah barat dan utara kota Gaza, meskipun wilayah tersebut hampir kosong.
Sementara itu, serangan udara militer Israel (IDF) terus berlanjut di Jalur Gaza tengah dan selatan, termasuk kota Khan Yunis.
Pada pagi hari tanggal 17 Januari, IDF menyatakan telah menewaskan enam militan Hamas, termasuk seorang komandan kota. Menurut otoritas kesehatan Gaza, serangan IDF semalam tersebut menewaskan 81 orang.
Juga pada hari ini, Reuters melaporkan bahwa Qatar dan Prancis telah memediasi perjanjian kemanusiaan antara Israel dan gerakan Islam Hamas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, menegaskan: "Obat-obatan dan bantuan kemanusiaan lainnya akan dikirimkan kepada masyarakat Jalur Gaza, di wilayah yang paling terdampak dan rentan, sebagai imbalan atas penyediaan perawatan medis yang diperlukan bagi tahanan Israel di Gaza."
Menurut Doha dan Paris, bantuan tersebut akan meninggalkan Qatar menuju Mesir pada tanggal 17 Januari, sebelum diangkut melalui perbatasan Rafah.
Namun, Tn. al-Ansari tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jumlah dan jenis bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat di Gaza.
Sebelumnya pada hari yang sama, kepala Pusat Manajemen Krisis Kementerian Luar Negeri Prancis, Philippe Lalliot, mengungkapkan bahwa proses negosiasi telah berlangsung selama berminggu-minggu dan ide awal diusulkan oleh keluarga beberapa sandera Israel.
Bantuan medis untuk beberapa bulan, yang dikumpulkan di Prancis, akan dikirimkan kepada masing-masing dari 45 sandera. Komite Internasional Palang Merah (ICRC) akan mengoordinasikan bantuan di lapangan.
Menurut Tn. Lalliot, masih ada tiga sandera Prancis yang ditahan di Gaza, tetapi tidak satu pun dari mereka membutuhkan perawatan medis yang mendesak.
Dalam langkah terkait, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa dua pesawat Angkatan Udara Qatar akan mendarat di Mesir pada 17 Januari, membawa obat-obatan yang dipesan di Prancis menurut daftar Israel.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)