Kabinet perang Israel telah menyetujui fase berikutnya dari operasi militer di Lebanon, sementara AS mengonfirmasi bahwa Tel Aviv sedang melakukan operasi militer terbatas terhadap Hizbullah di wilayah Lebanon.
Sebuah tank tentara Israel di dekat perbatasan Lebanon. (Sumber: AP) |
Telegraph melaporkan bahwa pernyataan lengkap dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada pagi hari tanggal 1 Oktober menyatakan: "Berdasarkan keputusan politik , beberapa jam yang lalu, IDF memulai operasi darat yang terarah dan jelas batasnya di Lebanon selatan dengan menyasar target dan infrastruktur Hizbullah di beberapa desa dekat perbatasan, yang menimbulkan ancaman langsung dan nyata terhadap permukiman Israel di perbatasan utara."
Sebelumnya, kantor berita AFP melaporkan bahwa pada tanggal 30 September, Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa Israel sedang melakukan operasi militer terbatas terhadap pasukan Hizbullah di Lebanon.
Berbicara dalam konferensi pers, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan: "Israel telah memberi tahu kami bahwa mereka sedang melakukan operasi terbatas yang menargetkan infrastruktur Hizbullah di dekat wilayah perbatasan."
Portal berita Ynet Israel pada hari yang sama mengutip beberapa menteri di kabinet perang Israel yang mengatakan mereka mengutuk AS karena "membocorkan informasi tentang pergerakan pasukan" setelah Washington menerima pembaruan tentang masalah tersebut dari Israel.
Sebelumnya, tentara Israel menyatakan sebagian wilayah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon sebagai zona militer tertutup. Pada saat yang sama, media melaporkan bahwa pasukan Israel melancarkan tembakan artileri berat di wilayah perbatasan Lebanon dan tentara telah mundur dari beberapa posisi di selatan negara itu.
Pada hari yang sama, sebuah sumber lapangan di Lebanon mengatakan bahwa pesawat Angkatan Udara Israel menyerang beberapa sasaran di pinggiran selatan Beirut, termasuk permukiman Laylaki dan Borj El Brajneh. Ada kemungkinan "serangkaian serangan udara lainnya".
Sementara itu, AFP melaporkan bahwa Presiden AS Joe Biden menyatakan penentangan terhadap operasi darat Israel di Lebanon.
Ketika ditanya tentang rencana Israel untuk melakukan serangan terbatas terhadap Lebanon, Presiden Biden berkata: "Saya lebih tahu daripada Anda, dan saya senang mereka telah berhenti. Kita seharusnya melakukan gencatan senjata sekarang."
Pada hari yang sama, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan penolakannya terhadap rencana serangan darat Israel terhadap Lebanon. Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan ia "tidak ingin melihat" serangan darat apa pun.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tinh-hinh-lebanon-israel-tuyen-bo-nong-bat-dau-chien-dich-tren-bo-my-xac-nhan-tong-thong-biden-phan-doi-288302.html
Komentar (0)