
Menurut Bapak Kobayashi Yosuke, tujuan utama proyek ini adalah menetapkan standar teknis melalui pembangunan percontohan bendungan Sabo. Kebijakannya adalah "mengembangkan dan membahas standar teknis dengan lembaga-lembaga teknis", dan kerangka kerja kelembagaan serta teknis sedang disusun melalui proyek ini. Departemen Pengelolaan Tanggul dan Pencegahan Bencana di bawah Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup telah menyusun rencana untuk membangun sekitar 100 bendungan Sabo baru di seluruh negeri. Rencana ini dianggap sebagai langkah awal menuju perluasan nasional, berdasarkan hasil proyek JICA.
Selain itu, Bapak Kobayashi Yosuke menyebutkan banyak hal lain yang menjadi kerja sama antara JICA dan Vietnam, termasuk Proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah Yen Xa (selesai pada Agustus 2025)—yang saat ini merupakan salah satu instalasi terbesar di Asia Tenggara. Penyelesaian Instalasi Pengolahan Air Limbah Yen Xa telah berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target pengolahan air limbah perkotaan Hanoi pada tahun 2025.
Bersama dengan Proyek Drainase dan Peningkatan Lingkungan Hanoi yang telah dilaksanakan sebelumnya, termasuk Stasiun Pompa Yen So, inisiatif ini merupakan upaya komprehensif untuk meningkatkan lingkungan air perkotaan. JICA juga terus mendukung pengembangan proyek instalasi pengolahan air limbah berdasarkan usulan Pemerintah Vietnam. Saat ini, JICA sedang berdiskusi dengan pihak-pihak terkait mengenai peluang pelaksanaan proyek di Kota Ho Chi Minh , Hue, dan beberapa daerah lainnya.
Di waktu mendatang, JICA akan memberikan perhatian khusus pada empat pilar reformasi yang menjadi tujuan Vietnam untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045, termasuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan transformasi digital; mendorong integrasi internasional; membangun dan menegakkan hukum; dan mengembangkan ekonomi swasta.
Bapak Hiraoka Hisakazu, Wakil Kepala Perwakilan JICA Vietnam, mengatakan bahwa pada paruh kedua tahun fiskal 2025, JICA akan berfokus pada proyek-proyek ODA untuk mendukung Vietnam dalam mengembangkan sumber daya manusia di masing-masing pilar tersebut. Oleh karena itu, JICA akan mendukung pelatihan sumber daya manusia di industri semikonduktor, chip, dan kecerdasan buatan melalui kerja sama dengan Universitas Vietnam-Jepang dan Universitas Sains dan Teknologi Hanoi.
Pada saat yang sama, JICA akan berfokus pada peningkatan konektivitas melalui dukungan bagi Vietnam dalam pembangunan bandara, pelabuhan, jalan raya, jembatan, rel kereta api, dan sistem bea cukai. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan konektivitas berlapis antara Vietnam dan negara-negara lain, termasuk Jepang. Selain itu, JICA juga berfokus pada dukungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama yang dimiliki oleh perempuan, melalui program pelatihan kewirausahaan dan dukungan akses keuangan.
"Kami yakin bahwa hubungan kepercayaan jangka panjang yang terjalin melalui 'hubungan dari hati ke hati' antara masyarakat Vietnam dan Jepang merupakan fondasi yang kokoh untuk mendukung proyek kerja sama JICA," ujar Bapak Kobayashi Yosuke.
Sumber: https://baotintuc.vn/thoi-su/jica-mong-giup-viet-nam-giai-quyet-ngap-ung-xu-ly-nuoc-thai-do-thi-20251009122113277.htm
Komentar (0)