Terompet Pí lè termasuk dalam keluarga alat musik tiup dan terdiri dari tiga bagian utama: corong, badan, dan lonceng. Corongnya berupa tabung tembaga kecil tempat pemain mengontrol aliran udara untuk menghasilkan suara. Badannya terbuat dari kayu bulat berongga, panjangnya sekitar 40 cm, dibagi menjadi 10 bagian, di mana 7 bagian tengahnya memiliki lubang melingkar kecil yang dibor secara vertikal dalam baris dengan interval yang sama, memungkinkan pemain untuk menciptakan nada yang berbeda. Loncengnya terbuat dari tembaga cor tipis, berbentuk kerucut terpancung, panjang 13 cm dan diameter sekitar 16 cm, yang memperkuat suara, menciptakan suara yang resonan dan penuh.
Menurut Bapak Xiêm Hồng Piao dari dusun Lũng Pán, komune Huy Giáp, terompet Pí lè adalah alat musik tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan budaya dan spiritual mereka. Dalam kepercayaan masyarakat Dao, terompet Pí lè dianggap sebagai harta karun klan, memiliki makna sakral, dan oleh karena itu sama sekali tidak boleh dijual, ditukar, atau hilang.
Secara lahiriah, Pí lè memiliki struktur yang cukup sederhana, tetapi pada kenyataannya, ini adalah instrumen yang sulit dikuasai. Pemain menggunakan teknik menghirup melalui hidung dan mendorong udara melalui mulut; aliran udara melewati corong dan kemudian mengenai lubang-lubang kecil pada badan instrumen untuk menghasilkan suara. Selama pertunjukan, tergantung pada nuansa ritual dan emosional, pemain secara fleksibel menerapkan teknik vibrato dan kontrol napas, dengan terampil menggabungkannya dengan gerakan jari pada badan instrumen untuk menciptakan melodi yang kaya. Untuk memainkan Pí lè dengan indah, pembelajar membutuhkan semangat, ketekunan, dan latihan jangka panjang. Hanya dengan memahami sepenuhnya setiap tarikan napas dan setiap nada vibrato, mereka dapat sepenuhnya menyampaikan jiwa dan emosi masyarakat Dao melalui suara instrumen tersebut.

Pí lè dapat memainkan 72 melodi berbeda, masing-masing dengan karakter uniknya sendiri. Pada pernikahan, suara pí lè yang riang dan bersemangat mengungkapkan kegembiraan dan berkah bagi pasangan. Pada pemakaman, melodi menjadi sedih dan muram, seperti perpisahan dengan almarhum. Dalam upacara kedewasaan, nada yang berfluktuasi melambangkan perjalanan pendewasaan dalam hidup.
Secara khusus, menurut tradisi kuno, upacara pernikahan dianggap sebagai ritual terpenting dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada hari bahagia para pemuda dan pemudi Dao Merah, suara terompet Pí lè bergema. Dengan kepercayaan bahwa suara terompet dapat menangkal nasib buruk dan membawa kedamaian serta keberuntungan, kelompok pemain terompet selalu memimpin prosesi pernikahan, membuka jalan bagi kebahagiaan, kemakmuran, dan awal yang baik bagi kehidupan pernikahan mereka.
Dalam pernikahan, terompet digunakan pada berbagai waktu, setiap melodi dan ritme sesuai dengan upacara yang berlangsung. Sementara musik terompet untuk prosesi pernikahan meriah dan riuh, musik terompet untuk mengikat kaki pengantin wanita membawa melodi yang lembut dan penuh kasih sayang, mengungkapkan rasa hormat dan kasih sayang keluarga mempelai pria. Terutama selama upacara penghormatan leluhur, ketika pengantin pria dan wanita berterima kasih kepada orang tua dan para tetua mereka, musik terompet menjadi lambat dan khidmat, seperti ungkapan rasa syukur yang mendalam. Saat mengangkat gelas untuk kebahagiaan mereka, musik terompet menjadi meriah dan cerah, seperti berkah yang dikirimkan kepada pasangan muda tersebut. Musik terompet diiringi oleh suara gong dan simbal, menciptakan suasana sakral, gembira, dan khidmat yang dipenuhi kebahagiaan.
Lebih dari sekadar alat musik yang menjadi saksi kebahagiaan pernikahan, suara terompet Pí lè juga dianggap sebagai mak comblang, yang mendekatkan pria dan wanita Dao. Berkat suara terompet yang berharmoni dengan lagu-lagu Páo dung, banyak pemuda dan pemudi telah bertemu dan menjadi suami istri.
Bunyi terompet Pí lè bukan hanya bunyi festival dan ritual, tetapi juga suara rakyat yang mengungkapkan perasaan mereka kepada alam, bumi, dan leluhur mereka. Bunyi ini menceritakan kisah kehidupan, cinta, bakti kepada orang tua, dan keyakinan akan kebaikan. Melestarikan dan mempromosikan nilai terompet Pí lè berarti melestarikan jiwa budaya masyarakat Dao Merah, sehingga nyala api tradisi ini akan terus bersinar terang dalam kehidupan saat ini dan di masa depan.
Sumber: https://baocaobang.vn/ken-pi-le-trong-doi-song-van-hoa-cua-dong-bao-dao-do-3183176.html






Komentar (0)