Penemuan baru tentang sampel batuan yang dibawa kembali dari asteroid Ryugu
Penelitian baru menunjukkan bahwa sampel batuan yang dikumpulkan oleh wahana Jepang dari asteroid Ryugu terbentuk dalam kondisi suhu tinggi lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu.
Báo Khoa học và Đời sống•21/07/2025
Para ahli Jepang baru saja mengumumkan hasil penelitian penting mengenai sampel batuan yang dibawa kembali oleh wahana antariksa Hayabusa2 dari asteroid Ryugu. Menurut mereka, sampel batuan ini merupakan yang tertua yang pernah ditemukan di Tata Surya. Foto: Universitas Hiroshima/Masaaki Miyahara. Tim peneliti, yang mencakup para ilmuwan dari berbagai lembaga penelitian, termasuk Universitas Hokkaido, mengatakan sampel batuan yang dikumpulkan dari asteroid Ryugu terbentuk pada suhu tinggi 4,5673 miliar tahun yang lalu, tak lama setelah pembentukan Tata Surya. Foto: Arsip DARTS /Meli thev via Wikimedia Commons.
Menurut para ahli, sampel batuan ini lebih tua daripada asteroid Ryugu itu sendiri, yang terbentuk dari mineral yang bereaksi dengan air sekitar 4,562 miliar tahun yang lalu. Foto: Robert Lea (dibuat dengan Canva)/NASA/JAXA, Universitas Tokyo, Universitas Kochi, Universitas Rikkyo, Universitas Nagoya, Institut Teknologi Chiba, Universitas Meiji, Universitas Aizu, AIST. Hal ini mendorong tim untuk berspekulasi bahwa asteroid Ryugu kemungkinan besar terbentuk di area yang jauh dari Matahari. Foto: 2020 Tatsumi dkk.
Wahana Hayabusa2 diluncurkan oleh Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) pada Desember 2014 dengan misi menjelajahi asteroid Ryugu (162173). Asteroid ini berjarak sekitar 290 juta km dari Bumi, berdiameter sekitar 900 m, dan mengorbit Matahari di antara Bumi dan Mars. Foto: 2019 Seiji Sugita dkk. Para peneliti mengklasifikasikan Ryugu sebagai asteroid tipe-C (berkarbon). Seperti asteroid tipe-C lainnya, Ryugu kemungkinan mengandung material dari nebula – awan debu dan gas raksasa yang melahirkan Matahari dan planet-planetnya miliaran tahun yang lalu. Gambar: 2019 Seiji Sugita dkk., Science. Untuk mengungkap misteri asteroid Ryugu sekaligus Tata Surya awal, pada tahun 2019, wahana antariksa Hayabusa2 milik Jepang mengumpulkan sampel batuan dan tanah dari permukaan asteroid Ryugu dan berhasil membawanya kembali ke Bumi pada bulan Desember 2020. Foto: JAXA.
Para ahli kemudian dengan cermat mempelajari sampel batuan yang dikumpulkan dari Ryugu dengan harapan dapat segera memperoleh gambaran menyeluruh tentang asal usul asteroid ini, termasuk waktu pembentukannya, usia saat terkena air... Foto: JAXA. Pembaca diundang untuk menonton video : Peta alam semesta dengan lebih dari 900.000 bintang, galaksi, dan lubang hitam. Sumber: THĐT1.
Komentar (0)