RT melaporkan pada tanggal 4 Oktober bahwa Radio Angkatan Darat Israel dan Radio Kan mengatakan bahwa Angkatan Darat Israel telah menerima perintah dari para pemimpin negara itu untuk menghentikan serangan untuk menduduki Kota Gaza.
Arahan itu dikeluarkan setelah Presiden AS Donald Trump meminta Israel untuk berhenti menyerang daerah kantong itu sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri perang di Gaza dan menyelamatkan sandera yang masih ditahan oleh Hamas.

Berdasarkan rencana perdamaian Gaza milik Trump, Hamas harus membebaskan semua sandera yang tersisa dalam waktu 72 jam setelah Israel menghentikan operasi militer di Gaza dan menarik pasukannya "ke garis yang disepakati".
Baik Israel maupun Hamas mengatakan mereka bersedia menukar sandera dan tahanan, tetapi Israel belum secara resmi menanggapi seruan Trump untuk menghentikan serangan terhadap Gaza.
Pada tanggal 4 Oktober, Radio Angkatan Darat Israel mengatakan bahwa pemerintah AS telah meminta Israel untuk mengurangi aktivitasnya di Gaza ke tingkat "minimum", dan bahwa pasukan darat hanya akan melakukan latihan pertahanan.
Dalam sebuah pernyataan di jaringan X pada tanggal 4 Oktober, tentara Israel mengatakan wilayah utara Wadi Gaza, termasuk Kota Gaza, "masih dianggap sebagai zona pertempuran berbahaya" dan mendesak penduduk di sana untuk pindah ke selatan.
Laporan tersebut menambahkan bahwa pasukan Israel terus mengepung Kota Gaza dan “upaya untuk kembali ke sana menimbulkan risiko yang signifikan”.
Serangan udara di Gaza berlanjut pada 4 Oktober, "namun intensitasnya telah berkurang secara signifikan," lapor Al Jazeera . Setidaknya 20 orang tewas dalam serangan Israel di wilayah kantong tersebut sejak dini hari kemarin.
Pembicaraan antara pejabat Israel dan AS mengenai rencana perdamaian Trump diperkirakan akan segera terjadi, kata Kan.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video tentang serangan Israel terhadap Iran pada bulan Juni 2025
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/quan-doi-israel-duoc-lenh-dung-cuoc-tan-cong-o-thanh-pho-gaza-post2149058245.html
Komentar (0)