
Dari tangan dan napas sang seniman, bumi tak hanya menjelma menjadi guci, panci, atau cangkir berisi air seperti yang dilakukan banyak generasi sebelumnya. Dalam 'Pameran Tembikar', benda-benda sederhana tersebut disulap menjadi instrumen musik, menceritakan kisah kenangan, napas bumi, dan identitas bangsa Vietnam. Bunyinya tidak mencolok, tidak berisik, melainkan sekadar dialog antara sang seniman dan bumi serta api, antara kreativitas dan tradisi. Dari material-material lokal yang familiar, musik baru dinyalakan dengan kesabaran, semangat, dan hasrat untuk melestarikan budaya nasional.






Komentar (0)