![]() |
Pelukis To Huong dengan lukisan yang unik. |
Warna bernyanyi
Di tengah pedesaan Don Phong yang damai, guru seni Nong Thi To Huong masih tekun mengajarkan menggambar kepada murid-muridnya.
Sebagai putri suku Tay, lahir dan besar di pegunungan, ia dibesarkan sejak dini dalam aliran budaya tradisional. Mungkin itulah sebabnya dalam setiap lukisannya, orang selalu merasakan "melodi yang unik". Lukisan-lukisan berciri To Huong menghadirkan perasaan yang unik bagi penikmatnya, bagaikan simfoni pegunungan dan hutan, jiwa seorang perempuan dataran tinggi.
Seniman Nong Thi To Huong berbagi: Saya bergabung dengan asosiasi ini karena saya mencintai keindahan. Mengajar membantu saya mendengarkan dunia anak-anak yang murni, dan melukis memberi saya kesempatan untuk kembali ke jati diri saya sendiri.
Kehidupan seorang istri yang suaminya seorang tentara, bulan-bulan perpisahan telah membantunya memahami nilai cinta. Saat-saat hening itulah yang menjadi lahan subur untuk memupuk emosi-emosi kreatif. Ia melukis dengan nostalgia, dengan hasrat untuk melestarikan keindahan budaya tanah airnya.
Bagi seniman Nong Thi To Huong, puisi dan lukisan hanyalah dua cara berbeda untuk mengekspresikan emosi yang sama. "Jika lukisan menyentuh penikmatnya dengan warna dan bentuk, maka puisi menyentuh ritme dan musik kata-kata. Namun, keduanya bertemu pada titik yang sama: keindahan jiwa," Huong tersenyum, seolah berbicara mewakili filosofi hidup dan kreativitasnya sendiri.
Pertahankan masa kecil dalam warna
Di Sekolah Asrama Phuc Loc untuk Etnis Minoritas, guru seni Nong Thi Xoan telah menjadi sosok yang menabur benih mimpi bagi para siswa di dataran tinggi. Ia tidak hanya mengajarkan para siswa cara mencampur warna dan menggambar, tetapi juga mengajarkan mereka untuk menghargai keindahan, bermimpi, dan meyakini hal-hal baik.
Setelah bertahun-tahun terikat dengan tanah ini dengan berbagai kesulitan, Ibu Xoan tak hanya seorang guru seni, tetapi juga ibu kedua bagi murid-muridnya. Ia kerap menyediakan pakaian dan selimut hangat untuk anak-anak, dan mungkin cinta kasih itu hadir dalam setiap karyanya. Dalam lukisan-lukisan seniman Nong Xoan, anak-anak dataran tinggi tampak dengan mata jernih dan senyum cerah di tengah hamparan alam.
Selain melukis, Ibu Nong Thi Xoan juga gemar mengarang dan mengilustrasikan berbagai cerita anak, seperti: "Daun Maple", "Legenda Upacara Adat Suku Tay", "Menceritakan Kisah Pulau Janda, Danau Ba Be". Dalam setiap lukisannya, beliau menyampaikan jiwa seorang anak dan hasrat untuk melestarikan identitas budaya bangsa.
Ibu Xoan mengaku: Mengajar dan melukis tak terpisahkan bagi saya. Saya merasakan kegembiraan murni dan energi positif yang terpancar dari anak-anak. Kepolosan itulah yang membantu saya menjaga jiwa tetap muda dan lebih peka terhadap kehidupan dan seni. Mungkin itulah sebabnya setiap kali saya berkarya, saya ingin melukis tentang masa kecil saya, sebagai cara untuk mengungkapkan rasa syukur atas emosi murni yang dibawa oleh anak-anak.
Melihat cara para siswa menggunakan warna dan komposisi, saya merasa seperti "diperbarui" dalam pemikiran kreatif saya. Setiap pelajaran bagaikan dialog kreatif antara guru dan siswa. Mereka memandang dunia dengan cara yang sangat berbeda: polos, berani, dan penuh kreativitas. Terkadang, gambar-gambar mereka yang tampak canggung justru memberi saya ide-ide baru untuk lukisan saya.
Menggambar dari jiwa
![]() |
Seniman Tran Hang melukis dari hati |
Selama lebih dari sepuluh tahun, pelukis Tran Hang (di distrik Duc Xuan) telah bekerja keras dengan paletnya, dengan ruang pribadinya yang penuh warna. Sebagai anggota Asosiasi Seni Rupa Vietnam dan Asosiasi Sastra dan Seni Provinsi, baginya, melukis bukan hanya sekadar hasrat, tetapi juga sebuah perjalanan yang membutuhkan kesabaran.
Menurut seniman Tran Hang, seorang pelukis membutuhkan kreativitas terus-menerus dan investasi usaha, ruang, waktu, keuangan, dsb., jadi, bertahan dengan seni rupa adalah perlombaan jarak jauh.
Ibu Tran Hang terjun ke dunia seni lukis sebagai cara untuk menyembuhkan dan meneguhkan diri. Sebagai perempuan mandiri, ia memilih untuk hidup dengan teguh dan mengikuti jalur kreatifnya sendiri, terkadang tenang, terkadang eksplosif.
Dalam setiap lukisan, skema warna yang hangat, blok-blok bebas, dan komposisi yang bebas dengan jelas menunjukkan kepribadian sang seniman: modern, berani berpikir, berani berekspresi. Melalui karya-karya seniman Tran Hang, para penikmat karya dapat merasakan sumber energi yang kuat dan terkadang kesepian, hasrat untuk hidup sepenuhnya bersama seni.
Seniman Tran Hang berbagi: Melukis adalah cara saya berbicara kepada diri sendiri. Setiap karya seolah lahir dalam beragam emosi, tetapi selalu mengarah pada keindahan yang positif. Bagi saya, seni bukan hanya keindahan bentuk, tetapi juga sebuah perjalanan untuk menemukan kekuatan batin. Karena hanya ketika kita memahami diri sendiri, kita dapat melukis dunia kita sendiri.
Sumber: https://baothainguyen.vn/tin-moi/202510/khi-phu-nu-ke-chuyen-bang-hoi-hoa-a213e9d/
Komentar (0)