Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Ketika Ugarte lebih banyak menimbulkan kerugian daripada kebaikan

Ruben Amorim ingin menyegarkan lini tengah United dengan pemain muda dan energi. Namun, Manuel Ugarte, yang direkrut dengan harga £51 juta, justru membuat rencana tersebut kontraproduktif.

ZNewsZNews09/11/2025

Manuel Ugarte bergabung dengan MU dengan harapan dapat memberikan daya juang dan mobilitas di lini tengah. Ia datang dari PSG, dikenal sebagai "penyapu Amerika Selatan", dan menerima gaji 120.000 poundsterling per minggu. Namun setelah lebih dari setahun, angka tersebut hanya mengingatkan pada kekecewaan.

Ugarte mengecewakan

Hasil imbang 2-2 dengan Tottenham di pekan ke-11 Liga Primer pada 8 November menjadi bukti paling jelas. Ugarte masuk lapangan pada menit ke-63, saat MU unggul 1-0. Hanya 12 menit kemudian, Spurs menyamakan kedudukan. Tujuh menit kemudian, mereka unggul 2-1. Tim harus bergantung pada sundulan De Ligt di masa injury time untuk kembali meraih 1 poin.

Ugarte secara langsung bersalah atas kedua gol tersebut. Ia menerima umpan dari Odobert untuk menyamakan kedudukan, lalu keluar dari posisinya, sehingga Richarlison terjebak offside dan mencetak gol kemenangan. Seorang pemain yang dimasukkan untuk menjaga permainan tetap terkendali, justru menyebabkan kekacauan di lini pertahanan.

Ugarte diharapkan dapat membantu tim menjaga ritme, mengontrol bola, dan mengunci lini tengah. Namun, setiap kali ia masuk, United menjadi rapuh. Statistik tidak berbohong. Tim belum pernah memenangkan satu pertandingan Liga Primer pun tanpa Ugarte, menurut Football365 . Selisih gol United saat ia bermain adalah -6. Dalam 285 menit bersama Ugarte, tim kebobolan 9 gol.

Ugarte anh 1

Casemiro berada pada level yang lebih tinggi dari Ugarte.

Sementara itu, dengan Casemiro, MU hanya kebobolan 5 gol dalam 543 menit. Dalam periode yang sama, tim mencetak 12 gol, sementara dengan Ugarte, hanya 3 gol. Angka-angka dingin ini menunjukkan perbedaan yang jelas antara pemain baru dan pemain lama.

Pelatih Ruben Amorim gemar melakukan rotasi. Ia melakukan pergantian pemain di awal pertandingan, sering kali, dan bahkan melakukan pergantian pemain saat tidak diperlukan. Kebiasaan ini seringkali membuat tim kehilangan kendali di akhir pertandingan. Menarik keluar Casemiro di babak kedua sudah menjadi "kebiasaan taktis", meskipun konsekuensinya selalu sama: MU kehilangan ritme, kehilangan bola, dan kehilangan poin.

Ugarte dimasukkan sebagai "langkah pengamanan", tetapi hasilnya justru sebaliknya. Ia menjadi "sub super" bagi... lawan. Fulham menyamakan kedudukan hanya 4 menit setelah ia masuk. Melawan Liverpool, ia dimasukkan saat MU unggul 1-0, dan pertandingan berakhir 2-1 - MU menang. Melawan Chelsea, ia masuk di babak kedua saat MU unggul 2-0, dan skor pun berubah menjadi 2-1. Di Piala Liga, ia menjadi starter melawan Grimsby dan digantikan di babak pertama, saat tim unggul 0-2.

Setiap kali Casemiro meninggalkan lapangan, lini tengah United runtuh. Perbedaan antara dirinya dan Ugarte bukanlah usia atau kecepatan, melainkan insting bertahan. Casemiro membaca situasi sejak dini, tahu bagaimana memposisikan diri, dan menyerang di saat yang tepat. Ugarte justru sebaliknya: ia menyerang secara naluriah, kurang tenang, dan sering melakukan pelanggaran yang tidak perlu.

Bingung dengan Amorim

Cara Amorim memanfaatkannya justru memperburuk keadaan. Ugarte butuh waktu untuk beradaptasi, butuh latihan khusus, bukan sekadar diturunkan saat tim butuh menyelamatkan skor. Setiap kali ia melakukannya, ia tidak menyelamatkan tim, ia justru mempermudah lawan.

Angka-angka juga mengatakan semuanya tentang Casemiro dan Ugarte:

  • 9 gol kebobolan dalam 285 menit bersama Ugarte.
  • 5 gol kebobolan dalam 543 menit bersama Casemiro.
  • MU belum pernah menang satu pertandingan pun saat Ugarte ada di lapangan.
  • Selisih poin per 90 menit dengannya: 1,89.

Statistik ini menunjukkan bahwa Ugarte tidak hanya tidak berintegrasi, tetapi juga melemahkan kolektif.

Ugarte anh 2

Bagaimana Amorim akan menangani Ugarte?

Ruben Amorim harus membuat keputusan yang jelas. Jika Casemiro tidak bisa bermain 90 menit, ia perlu mencoba duet Bruno Fernandes-Kobbie Mainoo, daripada terus mengandalkan Ugarte. Gelandang Uruguay ini memang tidak buruk secara mental, tetapi ia tidak cocok dengan gaya bermain United.

Tim besar tidak bisa sabar menghadapi pemain yang membuat mereka kehilangan poin. Amorim harus memahami bahwa terkadang keberanian bukan terletak pada pergantian pemain, melainkan pada tidak melakukannya.

Casemiro mungkin tak lagi berada di puncak performanya, tetapi ia tetaplah jiwa lini tengah. Ugarte tak perlu membuktikan apa pun, selain menunjukkan perbedaan antara seorang juara sejati dan seorang pemain yang kesulitan menemukan tempatnya.

Jika Amorim tidak segera berhenti, keputusan pergantian pemainnya akan terus merugikan MU, baik dari segi poin, maupun kepercayaan diri.

Sumber: https://znews.vn/khi-ugarte-hai-nhieu-hon-giup-post1601211.html


Komentar (0)

No data
No data

Warisan

Angka

Bisnis

Terpesona dengan keindahan desa Lo Lo Chai di musim bunga soba

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk