Sulit mencapai tujuan pengembangan produk OCOP

Para wisatawan mengunjungi dan mempelajari produk OCOP dan produk pertanian khusus distrik Nam Po di pameran promosi perdagangan yang diselenggarakan oleh provinsi Dien Bien.

Pada tahun 2019—tahun pertama pelaksanaan Program OCOP—Kabupaten Dien Bien Dong berpartisipasi dengan 4 produk unggulan lokal dan 4/4 produk tersebut diakui memenuhi standar OCOP bintang 3, meliputi: labu hijau Tia Dinh; kacang merah Na Son; talas Phi Nhu; dan babi kering. Koperasi pertanian CCO terpilih sebagai entitas ekonomi untuk keempat produk tersebut.

Diharapkan hal ini akan menjadi batu loncatan yang menguntungkan bagi produk-produk unggulan Kabupaten Dien Bien Dong untuk menjangkau pasar di dalam dan luar provinsi. Pada saat yang sama, masyarakat di wilayah dataran tinggi memiliki dasar untuk memperluas skala produksi, menciptakan arah baru pembangunan ekonomi, meningkatkan pendapatan, dan secara bertahap mengurangi kemiskinan dengan cepat dan berkelanjutan. Namun, hubungan antara entitas ekonomi dan masyarakat yang terlibat langsung dalam produksi hanya bertahan selama 2 tahun, kemudian retak dan putus total pada tahun 2022. Sejak tahun 2022, Kabupaten Dien Bien Dong telah menerapkan rencana dan program pengembangan produk OCOP, tetapi entitas ekonomi menolak untuk berpartisipasi. Produk OCOP Kabupaten Dien Bien Dong telah kembali ke periode produksi skala kecil, terfragmentasi, produksi mandiri, dan konsumsi mandiri.

Bapak Nguyen Trong Hue, Kepala Dinas Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kabupaten Dien Bien Dong, mengatakan: Program OCOP di kabupaten ini masih menghadapi banyak kendala: Entitas produksi belum berpartisipasi aktif; keterkaitan produksi antara entitas ekonomi dan masyarakat belum erat dan berkelanjutan. Selain itu, produk OCOP diproduksi dalam skala kecil, musiman, dengan proses produksi sederhana, desain kemasan produk kurang diperhatikan, promosi dan pengembangan merek masih terbatas; produk sebagian besar dikonsumsi melalui pedagang swasta, dan hanya terdapat sedikit kontrak yang menghubungkan konsumsi produk dengan pelaku usaha.

Ada banyak alasan yang menyebabkan keterbatasan dalam mengembangkan produk OCOP di Dien Bien Dong. Selain alasan objektif, tidak dapat disangkal bahwa Komite Partai dan pemerintah setempat belum benar-benar mengambil tindakan drastis dan belum memperhatikan penerapan dan pengembangan produk OCOP. Faktanya, dalam 4 tahun terakhir (2020 - 2023), Dien Bien Dong belum mengembangkan produk OCOP lagi. Sementara itu, di waktu mendatang, distrik Dien Bien Dong berisiko dicabut sertifikasi produk OCOP-nya untuk 1 produk, yaitu daging babi kering. Karena menurut peraturan, setelah 3 tahun diakui memenuhi standar, distrik tersebut harus mengakui kembali produk OCOP. Saat ini, distrik Dien Bien Dong sedang menyelesaikan berkas untuk mengevaluasi kembali 3 produk: labu hijau Tia Dinh, kacang merah Na Son, dan talas Phi Nhu. Sedangkan untuk produk daging babi kering, tidak ada entitas ekonomi sehingga tidak akan dievaluasi kembali.

Menurut penilaian Kantor Koordinasi Kawasan Pedesaan Baru Provinsi, saat ini pemerintah daerah dan entitas ekonomi belum memberikan perhatian yang semestinya terhadap pengembangan berkelanjutan produk OCOP. Khususnya, pemerintah daerah belum memperhatikan alokasi dana dan dukungan teknis bagi entitas ekonomi untuk memperluas wilayah bahan baku; kegiatan promosi perdagangan sangat terbatas. Entitas ekonomi kurang antusias dan kurang memiliki dana untuk mengembangkan produk secara berkelanjutan, terutama mengembangkan wilayah bahan baku dan membangun merek. Sebagai contoh, kasus Koperasi Kien Trung (Kelurahan Pa Ham, Kecamatan Muong Cha) dengan produk OCOP berupa jeruk bali hijau.

Dengan berbagai kesulitan dan keterbatasan, hasil implementasi Program OCOP belum memenuhi target yang ditetapkan. Dari tahun 2019 hingga sekarang, seluruh provinsi telah memiliki 56 produk, mencapai 62,22% dari target Proyek (target 90 produk). Namun, menurut rencana tahunan, hal itu belum tercapai. Misalnya, pada tahun 2021, ada 9/34 produk baru, 0/4 produk ditingkatkan dari 3 menjadi 4 bintang. Pada tahun 2022, ada 12/26 produk baru, 2/22 produk ditingkatkan dari 3 menjadi 4 bintang. Saat ini, provinsi Dien Bien tidak memiliki produk OCOP yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam penilaian dan pemeringkatan produk OCOP bintang 5 (menurut rencana, pada tahun 2022 akan ada 1 produk OCOP bintang 5). Mengembangkan produk OCOP untuk pariwisata, tujuannya adalah bahwa pada tahun 2025 seluruh provinsi akan memiliki 3 proyek di desa wisata budaya masyarakat. Saat ini, hanya Komite Rakyat Distrik Nam Po yang telah menyerahkan kerangka model percontohan pengembangan produk wisata OCOP di Desa Na Su, Kecamatan Cha Nua, kepada Komite Rakyat Provinsi untuk mendapatkan persetujuan. Selain itu, Distrik Dien Bien Dong, Muong Ang, Tuan Giao, Tua Chua, dan Dien Bien sedang dalam proses pembangunan proyek pengembangan desa wisata budaya masyarakat.

Menurut Proyek Program OCOP provinsi Dien Bien untuk periode 2021 - 2025, dengan visi hingga 2030, sasarannya pada tahun 2025 adalah seluruh provinsi akan memiliki setidaknya 90 produk OCOP yang mencapai 3 - 4 bintang di tingkat provinsi; 3 - 4 produk potensial yang mencapai 5 bintang di tingkat nasional; memastikan 100% produk OCOP memiliki asal yang dapat dilacak.

Bapak Nguyen Thanh Binh, Wakil Kepala Kantor Koordinasi Kawasan Pedesaan Baru Provinsi, mengatakan: "Untuk mencapai tujuan proyek, di masa mendatang, pemerintah daerah perlu lebih proaktif dan tegas dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan berkelanjutan produk-produk OCOP. Komite dan otoritas Partai di tingkat distrik perlu memasukkan Program OCOP ke dalam resolusi dan program aksi untuk mengarahkan dan mengatur pelaksanaan secara sinkron dan efektif, dengan berfokus pada peran tingkat kecamatan dalam mengorientasikan, mengembangkan rencana OCOP, dan mendukung subjek dan masyarakat yang berpartisipasi dalam program. Pada saat yang sama, menyempurnakan sistem Dewan Eksekutif Program OCOP dari distrik hingga kecamatan untuk pelaksanaannya."

Sumber