
Dengan peristiwa bersejarah ini, babak baru pembangunan, yang membawa peluang sekaligus tantangan, terbuka bagi ASEAN dan Timor Leste.
Momen pengibaran bendera Timor Leste bersama bendera negara-negara lain dalam upacara penerimaan Timor Leste ke ASEAN menandai tonggak bersejarah bagi negara Asia Tenggara ini. Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, tak kuasa menahan haru, karena perjalanan lebih dari 10 tahun yang gigih mempromosikan upaya diplomatik negara akhirnya membuahkan "buah manis". Bapak Xanana Gusmao menyampaikan bahwa bagi rakyat Timor Leste, ini bukan hanya mimpi yang menjadi kenyataan, tetapi juga penegasan perjalanan yang dibangun di atas ketangguhan, tekad, dan harapan.
Sejak merdeka pada tahun 2002, Timor Leste telah menjadikan keanggotaan ASEAN sebagai salah satu prioritas utama kebijakan luar negerinya, yang menunjukkan keinginannya untuk berintegrasi. Negara muda di Asia Tenggara ini resmi mengajukan keanggotaan ASEAN pada tahun 2011. Perjalanan untuk memenuhi persyaratan kelembagaan dan hukum bagi Timor Leste untuk bergabung dengan asosiasi ini tidaklah mudah.
Salah satu alasan utamanya adalah perekonomian negara ini masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan ini. Tantangan infrastruktur seperti bandara, infrastruktur teknologi informasi, dan lain-lain juga menjadi kendala dalam penyelenggaraan pertemuan dan konferensi regional.
Namun, berkat upaya tak kenal lelah untuk memenuhi persyaratan blok tersebut, pada tahun 2022, Timor Leste diberikan status pengamat, yang memungkinkannya berpartisipasi dalam semua pertemuan ASEAN. Tiga tahun kemudian, pada tahun 2025, Timor Leste resmi menjadi anggota "rumah bersama" ASEAN.
Manfaat bergabungnya Timor Leste dengan ASEAN sudah jelas. Sebagai bagian dari ASEAN, Timor Leste berkesempatan untuk mempromosikan pandangan dan pendiriannya di kancah internasional, sehingga memperkuat posisi dan suara nasionalnya. Negara ini juga berkesempatan untuk mempromosikan pertukaran dengan negara-negara ASEAN lainnya, berbagi pengalaman dalam pembangunan nasional dan pengembangan sumber daya manusia.
Khususnya secara ekonomi, bergabung dengan ASEAN akan membantu negara tersebut terintegrasi lebih dalam ke dalam ekonomi regional, dengan tujuan untuk berpartisipasi dalam perjanjian perdagangan antara ASEAN dan mitra seperti China, Korea Selatan, dll., sekaligus memfasilitasi pengembangan industri pariwisata Timor Leste.
Bagi ASEAN, penerimaan Timor Leste tidak hanya berkontribusi pada perluasan ruang kerja sama Asosiasi, tetapi juga menegaskan vitalitas, prestise, dan kedewasaan ASEAN. Menurut Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, bagi ASEAN, hal ini merupakan kelanjutan dari visi: sebuah keluarga bangsa yang benar-benar bersatu, terikat oleh nilai-nilai dan aspirasi bersama. Penerimaan Timor Leste juga mencerminkan semangat solidaritas, inklusivitas, dan tidak meninggalkan siapa pun yang dijunjung tinggi oleh ASEAN.
Agar dapat memanfaatkan peluang pembangunan secara efektif setelah bergabung dengan ASEAN, Timor Leste perlu terus berupaya mengatasi berbagai tantangan. Menurut laporan Bank Dunia (WB) pada tahun 2025, hanya 30,5% penduduk Timor Leste yang akan berpartisipasi di pasar tenaga kerja, jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di kawasan ini.
Para ahli juga khawatir bahwa "iuran keanggotaan" ASEAN, seperti kontribusi untuk kegiatan bersama dan penyelenggaraan konferensi asosiasi, akan membebani perekonomian Timor Leste. Negara-negara ASEAN menekankan bahwa mereka akan secara aktif mendukung Timor Leste dalam pelatihan sumber daya manusia, investasi infrastruktur, dan sebagainya, agar negara ini dapat segera berintegrasi ke dalam kawasan.
Diterimanya Timor Leste di ASEAN merupakan awal dari perjalanan baru dengan banyak peluang dan tantangan di depan. Dana Moneter Internasional (IMF) merilis laporan Juni lalu yang menyatakan bahwa Timor Leste telah mencapai prestasi luar biasa sejak merdeka pada tahun 2002, seperti menjaga stabilitas politik, mencapai pertumbuhan ekonomi, dan kemampuan mengendalikan inflasi yang "diinginkan" bagi negara yang baru saja pulih dari konflik. Hal ini menjadi dasar bagi komunitas internasional untuk meyakini langkah-langkah pembangunan baru Timor Leste di masa mendatang.
Diperbarui 31 Oktober 2025
Sumber: https://laichau.gov.vn/tin-tuc-su-kien/chuyen-de/tin-trong-nuoc/timor-leste-gia-nhap-mai-nha-chung-asean-ky-vong-va-thach-thuc.html

![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)



![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)





























































Komentar (0)