
Potret "Menteri AI" pertama Albania, Diella - Foto: en.ata.gov.al
Menurut Kantor Berita RT (Rusia), sidang Majelis Nasional di Albania dilanda kekacauan setelah pidato Diella - Menteri Kecerdasan Buatan (AI) yang baru diangkat.
Dalam pidato tiga menit yang ditayangkan di dua layar besar di aula, Menteri Diella menegaskan bahwa perannya adalah untuk mendukung masyarakat, bukan menggantikan mereka:
"Saya di sini bukan untuk menggantikan orang, melainkan untuk mendukung mereka. Saya tidak punya kewarganegaraan, ambisi, atau kepentingan pribadi, tetapi saya dapat mewakili nilai-nilai yang sama sebagai rekan kerja manusia—bahkan dengan lebih tegas."
Pidato Menteri Diella - Video : X/RT
Namun, pernyataan-pernyataan ini tidak meredakan gelombang protes dari anggota parlemen oposisi. Mereka berpendapat bahwa kehadiran menteri non-manusia tidak konstitusional, karena Diella tidak memiliki kewarganegaraan Albania, tidak bertubuh manusia, dan dapat membuka jalan bagi peningkatan korupsi.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Diella mengutip konstitusi Albania yang menyatakan bahwa konstitusi tersebut mengatur "lembaga-lembaga yang melayani rakyat", bukan "kromosom atau darah daging", dan lebih menekankan nilai-nilai inti seperti transparansi, tanggung jawab, dan etika publik daripada latar belakang.
Namun, ketegangan terus meningkat. Pertemuan dengan cepat menjadi tak terkendali ketika para anggota parlemen memukul-mukul meja, melempar botol air, dan bahkan melempar salinan konstitusi. Sidang terpaksa berakhir setelah hanya 24 menit, meskipun banyak diplomat internasional hadir di ruangan tersebut.
Suasana ricuh di rapat: Anggota DPR menggedor meja, berteriak, melempar botol air minum, bahkan salinan konstitusi - Video: X/RT
Diella – yang namanya berarti "sinar matahari" dalam bahasa Albania – adalah menteri AI pertama di dunia. Terintegrasi dengan platform layanan digital nasional, Diella bertugas mengawasi semua tender dan pengadaan publik.
Menurut Perdana Menteri Albania Edi Rama, pengangkatan Diella merupakan simbol upaya pemerintah untuk berinovasi dan komitmennya terhadap transparansi.
Inisiatif ini diharapkan dapat membuka era baru dalam pemerintahan publik, di mana teknologi AI menjadi alat yang ampuh untuk mencegah korupsi dan meningkatkan efisiensi pemantauan.
Sumber: https://tuoitre.vn/khung-canh-hon-loan-tai-quoc-hoi-albania-sau-bai-phat-bieu-cua-bo-truong-ai-20250923161011453.htm






Komentar (0)