Meskipun Persatuan Demokratik Kristen/Persatuan Sosial Kristen (CDU/CSU) memenangkan pemilihan parlemen awal dan dapat menjadi Kanselir Jerman berikutnya, pemimpin konservatif Friedrich Merz tidak optimis.
Pemimpin Uni Demokratik Kristen/Uni Sosial Kristen Jerman (CDU/CSU), Friedrich Merz (tengah), merayakan kemenangannya dalam pemilihan parlemen di Berlin pada 23 Februari. (Sumber: THX) |
Pertama-tama, CDU/CSU berada di posisi pertama, tetapi dengan perolehan suara yang rendah, yaitu 29%. Untuk segera membentuk pemerintahan, partai tersebut harus segera mencari sekutu. Namun, ini tidak akan mudah. Dengan partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) di posisi kedua, koalisi mustahil terbentuk karena pandangannya yang terang-terangan rasis dan anti-Eropa.
Kemitraan dengan Partai Sosial Demokrat (SPD) yang dipimpin Kanselir Olaf Scholz saat ini (16,5% suara) dan Partai Hijau (13,3%) tampaknya paling tepat. Namun, pengalaman menunjukkan bahwa koalisi multi-partai dengan orientasi yang berbeda seringkali tidak stabil dan mudah runtuh.
Faktanya, terdapat perbedaan besar antara CDU/CSU dan SPD dalam hal kebijakan sosial seperti tunjangan warga negara, pensiun, dan upah minimum khusus. Pemimpin CSU, Markus Soder, telah berulang kali dengan tegas menolak koalisi dengan Partai Hijau.
Sementara itu, ekonomi terbesar Eropa telah mengalami resesi selama dua tahun. Perpecahan seputar imigrasi telah menjadi begitu intens hingga meletus menjadi protes dan demonstrasi. Perdebatan mengenai pagu utang telah menemui jalan buntu, mencegah Jerman untuk memperkenalkan langkah-langkah stimulus ekonomi…
Secara eksternal, Jerman terjebak di antara Amerika yang mengabaikan Eropa dan Rusia serta Tiongkok yang semakin tegas. Kebijakan bantuannya kepada Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia juga telah memecah belah Jerman secara internal.
Berbicara setelah kemenangannya, Bapak Merz menyatakan: “Malam ini, kita merayakan dan mulai besok, kita mulai bekerja… Dunia di luar sana tidak menunggu kita.” Skenario apa yang akan muncul bagi politik Jerman?
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/kich-ba-n-na-o-cho-chinh-truong-ng-duc-305860.html
Komentar (0)