Baik Kiev maupun Moskow menjadi sasaran serangan UAV semalam, tetapi sebagian besar berhasil dicegat.
"Upaya Kiev untuk melakukan serangan menggunakan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap fasilitas Federasi Rusia berhasil dicegah," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan pada 19 November.
Serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap ibu kota Rusia, Moskow, sangat sering terjadi pada musim semi, sebelum Kiev memulai serangan balasan pada bulan Juni, tetapi relatif jarang terjadi dalam beberapa minggu terakhir.
Asap mengepul di atas Kiev setelah serangan UAV Rusia pada bulan Mei. Foto: Reuters
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, UAV tersebut "dihancurkan oleh peralatan pertahanan udara di wilayah distrik perkotaan Bogorodsky, wilayah Moskow."
Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin kemudian menulis di Telegram bahwa serangan UAV tersebut "tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa". "Layanan darurat sedang bekerja di lokasi jatuhnya puing-puing," tambahnya.
Ibu kota Kiev, Ukraina, pada malam 18 November juga menjadi sasaran serangan UAV bermuatan bahan peledak yang dikerahkan oleh Rusia.
"Selama dua hari berturut-turut, musuh menyerang ibu kota kami dengan UAV," ujar Sergiy Popko, kepala administrasi militer kota, di Telegram. UAV Rusia "diluncurkan dalam beberapa kelompok dan menyerang Kiev dari berbagai arah."
Dalam pernyataan lain, Staf Umum Ukraina mengatakan 15 dari 20 UAV yang menyerang Kiev hancur.
"Tidak ada korban jiwa atau kerusakan serius yang dilaporkan," kata Popko.
Sehari sebelumnya, angkatan udara Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 29 dari 38 pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh pasukan Rusia di berbagai lokasi di seluruh negeri, jumlah pesawat tak berawak terbesar yang dikerahkan oleh Rusia dalam satu serangan malam sejak akhir September.
Pada malam 18 November, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan ia yakin Rusia akan mengintensifkan serangan terhadap sistem energi dengan tujuan melumpuhkan pasokan listrik dan pemanas Ukraina selama musim dingin.
"Semakin dekat kita dengan musim dingin, semakin Rusia berusaha melancarkan serangan yang lebih dahsyat," ujarnya dalam pidato video malam harinya, seraya menyerukan militer untuk beroperasi dengan "efisiensi 100%, terlepas dari segala kesulitan dan kelelahan."
Vu Hoang (Menurut AFP )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)