
Lektor Kepala Sekolah Menengah Tran Duy Hung, Dr. Le Kim Anh, mengatakan bahwa 20 November bukan hanya momen untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada profesi guru, tetapi juga momen bagi setiap guru untuk merenungkan nilai-nilai abadi yang mereka bawa dalam perjalanan mereka menabur benih untuk masa depan. Nilai-nilai tersebut tidak hanya terbatas pada pengetahuan atau keterampilan, tetapi juga merupakan kualitas abadi dan tak tergoyahkan yang membentuk kepribadian, ketekunan, toleransi, dan keinginan untuk senantiasa memupuk keindahan dalam jiwa siswa.
Kepala Sekolah Le Kim Anh menekankan: "Saya telah menyaksikan setiap guru berjuang keras mengatasi tantangan profesi sehari-hari, mulai dari berinovasi dalam setiap pelajaran, memahami psikologi pubertas yang labil, hingga memenuhi tuntutan pendidikan modern yang semakin tinggi. Namun, para guru tetap tanpa lelah menjalani perjalanan itu dengan penuh cinta, dengan kualitas profesional yang kuat, dan keyakinan mendalam bahwa pendidikan adalah fondasi paling kokoh bagi generasi mendatang."
Saat memberikan pengarahan kepada para siswa, Kepala Sekolah Le Kim Anh menekankan: "Tanggal 20 November adalah momen penting untuk mengingatkan kalian tentang rasa syukur - nilai inti, fondasi kepribadian di era apa pun. Ucapan terima kasih tidak harus besar; bisa berupa senyuman, sapaan hormat kepada guru, upaya untuk meningkatkan diri setiap hari, atau rasa tanggung jawab yang tinggi dalam setiap hal kecil yang kalian lakukan. Karena, pertumbuhan dan perkembangan diri kalian sendiri adalah hadiah yang paling berarti dan tak ternilai bagi para guru."
Tahun ini, perayaan menjadi lebih istimewa ketika sekolah menyelenggarakan pertemuan akrab dengan keluarga Dr. Tran Duy Hung - ketua pertama kota Hanoi .

Bapak Tran Tien Duc (putra dokter Tran Duy Hung) mengenang masa-masa ia mengikuti ayahnya bekerja bukan hanya kenangan masa kecil, tetapi juga "pelajaran" yang sangat berharga. Ia mengamati bagaimana ayahnya berperilaku, bekerja, dan berkontribusi, sehingga membentuk banyak pelajaran berharga baginya. Kenangan tahun 1966 ketika bom Amerika menghantam Thanh Tri, dan segera setelah bom berhenti, ayahnya, dokter Tran Duy Hung, langsung muncul di tempat para guru dan siswa berlindung. Di tengah kesulitan tersebut, masih ada kelas-kelas pendidikan populer bagi para pekerja dan petani yang belum mengenyam pendidikan formal. Pendidikan, bahkan di masa perang, tetap menjadi penerang agar rakyat tidak tertinggal.
Sumber: https://baotintuc.vn/giao-duc/ky-niem-ngay-nha-giao-dac-biet-o-ngoi-truong-mang-ten-bac-si-tran-duy-hung-20251120150951091.htm






Komentar (0)