Ultrasonografi endobronkial (EBUS) serta aspirasi yang dipandu ultrasonografi transbronkial (EBUS-TBNA) bukan lagi topik baru bagi dokter spesialis pernapasan di Vietnam. Namun, melakukan berbagai prosedur melalui EBUS membutuhkan dokter yang telah terlatih dan ahli dalam prosedur tersebut.
Rumah Sakit Pusat Militer 108, dengan dukungan para ahli Jepang, dokter dari Departemen Penyakit Dalam dan Penyakit Pernapasan bekerja sama dengan Pusat Medis Vietnam-Jepang dan Departemen Internasional telah menandai langkah maju yang penting dalam bidang diagnosis dan pengobatan penyakit pernapasan ketika, untuk pertama kalinya di Vietnam, berhasil melakukan teknik biopsi inti di bawah bimbingan ultrasonografi endobronkial - EBUS-IFB (Endobronchial Ultrasound-Internordal Forceps Biopsy) untuk pasien dengan kelenjar getah bening abnormal di hilum dan mediastinum.
Teknik EBUS-IFB merupakan penyempurnaan baru dari bronkoskopi ultrasonografi (EBUS). Dibandingkan dengan teknik EBUS-TBNA tradisional yang hanya melakukan aspirasi dan mengambil spesimen seluler, EBUS-IFB membantu mendapatkan fragmen jaringan yang lebih utuh secara struktural, sehingga meningkatkan kemampuan untuk mendiagnosis histopatologi, imunologi, dan biologi molekuler, terutama pada penyakit ganas seperti kanker paru-paru. EBUS-IFB benar-benar merupakan terobosan dalam biopsi lesi mediastinum dan hilus, menggantikan mediastinoskopi tradisional.
Teknik EBUS-IFB berhasil dilaksanakan dengan dukungan para ahli Jepang dan koordinasi tim dokter serta perawat Departemen Penyakit Dalam dan Kedokteran Pernapasan serta instansi dan unit terkait, menunjukkan keahlian dan semangat kepeloporan tim medis Rumah Sakit Pusat Militer 108 pada umumnya dan Departemen Penyakit Dalam dan Kedokteran Pernapasan pada khususnya dalam menaklukkan puncak-puncak kedokteran.

Pada saat yang sama, kasus pertama ini menandai langkah baru dalam pengembangan teknik endoskopi pernapasan Vietnam sebagaimana dinilai oleh para ahli Jepang. Peristiwa ini tidak hanya menjadi kebanggaan Departemen Kedokteran Pernapasan dan rumah sakit, tetapi juga membuka arah baru, menciptakan landasan bagi penerapan teknik EBUS-IFB secara luas dalam diagnosis dan pengobatan penyakit paru-mediastinum di Vietnam.
Penerapan teknik EBUS-IFB yang sukses telah menegaskan peran perintis rumah sakit di bidang bronkoskopi intervensional, yang berkontribusi dalam peningkatan kualitas diagnosis dan perawatan pasien.
Di masa mendatang, Departemen Penyakit Dalam dan Penyakit Pernapasan bertujuan untuk terus mengembangkan teknik endoskopi canggih untuk memberikan diagnosis paling akurat dan perawatan efektif bagi pasien.
Sumber: https://nhandan.vn/lan-dau-thuc-hien-thanh-cong-ky-thuat-sinh-thiet-loi-duoi-huong-dan-cua-noi-soi-phe-quan-sieu-am-post913207.html
Komentar (0)