Gambaran mencekik pelatih Luis Enrique 10 tahun lalu - Foto: WD
Poster tersebut mengenang momen Xana mengibarkan bendera Barca tepat 10 tahun lalu, tepat setelah kemenangan Barca atas Juventus di final Liga Champions 2015.
Momen itu indah, tetapi juga memilukan dan mencekam, karena Xana sudah tiada. Empat tahun setelah momen itu, ia meninggal dunia karena kanker tulang.
Masa itu juga merupakan masa tersulit dalam hidup pelatih Luis Enrique. Dari seorang pria yang menjalani gaya hidup terbuka dan selalu berbagi foto-foto keluarga bahagianya di media sosial, ia benar-benar menarik diri setelah penderitaan yang tak berkesudahan.
Poster raksasa yang dipersembahkan penggemar PSG untuk pelatih Enrique - Foto: BEIN
Pada Juni 2019, Tuan Enrique tiba-tiba mengundurkan diri sebagai pelatih kepala tim nasional Spanyol. Alasan sebenarnya tidak diungkapkan, hanya orang-orang terdekat mantan pemain ini yang mengetahuinya. Tuan Enrique ingin menghabiskan seluruh waktunya bersama putri bungsunya, di hari-hari terakhirnya.
Dua bulan kemudian, Xana meninggal dunia. Kematiannya merupakan pukulan berat bagi keluarganya dan bagi Enrique sendiri. Di penghujung tahun 2019, Enrique kembali melatih timnas Spanyol.
Gambar yang akan selalu dikenang oleh sepak bola - Foto: REUTERS
Namun, karier sang ahli strategi Spanyol secara umum merosot setelah penderitaan itu. Selama 3 tahun berikutnya memimpin "Bulls", ia kerap menimbulkan kontroversi dengan perilakunya yang aneh, dan kemudian dipecat setelah kegagalan di Piala Dunia 2022.
Semangat Enrique baru bangkit setelah ia mengambil alih sebagai pelatih kepala PSG. Ia memenangkan gelar Liga Champions kedua dalam karier kepelatihannya, dan juga memimpin PSG menjuarai turnamen tersebut untuk pertama kalinya.
Fans PSG dan hadiah spesial untuk pelatih Enrique - Foto: REUTERS
Para penggemar Paris benar-benar mengungkapkan kecintaan mereka kepada pelatih berbakat itu melalui poster raksasa yang dibentangkan di tribun.
Itu bukan foto, melainkan lukisan Xana dan ayahnya. Seragam dan bendera tim sepak bola ibu kota Prancis itu pun diganti.
Di awal musim, pelatih Enrique berkata: "Saya memiliki kenangan indah bersama Xana ketika kami berdua menancapkan bendera Barcelona di rumput. Saya juga ingin memiliki momen seperti itu, dengan bendera PSG. Dia tidak akan hadir secara fisik di sana, tetapi secara mental."
Pelatih Enrique bahagia dengan keluarganya, istri dan dua anaknya yang sudah dewasa - Foto: REUTERS
Pernyataan singkat dari pelatih Enrique itu menjadi sumber inspirasi bagi penggemar PSG, yang kemudian mendedikasikan momen emosional ini kepada sang ahli strategi berbakat.
Pada dini hari tanggal 1 Juni, PSG mengalahkan Inter Milan 5-0 untuk menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya. Pencapaian gemilang tim Prancis ini tak lepas dari kontribusi sang pelatih hebat, Luis Enrique.
Sumber: https://tuoitre.vn/lang-bong-da-thon-thuc-truoc-hinh-anh-con-gai-hlv-luis-enrique-20250601080204663.htm
Komentar (0)