Menurut Kementerian Konstruksi , permintaan akan perumahan sosial telah meningkat tajam akhir-akhir ini, terutama di proyek-proyek yang telah dibuka untuk dijual atau telah mengumumkan penerimaan aplikasi. Namun, di banyak tempat, terdapat kasus-kasus orang berkumpul dalam jumlah besar, berdesak-desakan, mengantre semalaman, membuat daftar nomor sendiri, dan "menahan tempat mereka".
Yang lebih serius lagi, calo ilegal, "perantara dokumen", pengumpulan uang deposito, dan penjualan ilegal "kuota diplomatik " telah muncul, yang menyebabkan kemarahan publik dan mempengaruhi citra kebijakan perumahan sosial.

Kementerian Konstruksi memperingatkan bahwa jika tidak segera diperbaiki, perilaku negatif akan terus menyebar, mendistorsi kebijakan, memengaruhi kepercayaan masyarakat, dan menimbulkan kesulitan bagi pengelolaan negara.
Oleh karena itu, Kementerian Konstruksi meminta Komite Rakyat Daerah untuk mengarahkan Dinas Konstruksi dan instansi terkait untuk mempercepat kemajuan proyek perumahan sosial; mempublikasikan informasi proyek secara lengkap setidaknya 30 hari sebelum menerima dokumen, termasuk skala, jumlah apartemen, harga jual, harga sewa, waktu dan tempat penerbitan dan penerimaan dokumen. Publikasi harus dilakukan secara bersamaan di halaman informasi Dinas Konstruksi, Komite Rakyat daerah lokasi proyek, dan di media cetak lokal.
Pihak berwenang wajib membimbing masyarakat untuk menyiapkan dokumen sesuai peraturan; mengonfirmasi subjek, pendapatan, dan kondisi tempat tinggal sesuai dengan Surat Edaran 32/2025/TT-BXD. Kepolisian setempat berkoordinasi dengan Komite Rakyat di tingkat kelurahan dan investor untuk menyusun rencana guna memastikan keamanan dan ketertiban, serta kelancaran lalu lintas di area penerimaan dokumen.
Daftar pembeli dan penyewa harus dipublikasikan setelah penandatanganan kontrak dan diperbarui di situs web Dinas Konstruksi untuk keperluan pasca-audit dan menghindari duplikasi. Pemerintah daerah perlu memperkuat pengawasan dan menangani secara ketat perantara ilegal, penagihan deposit, "pemrosesan dokumen", iklan "kuota internal", dan "kuota diplomatik"; sekaligus mengumumkan pelanggaran secara terbuka untuk memperingatkan masyarakat.
Bagi investor proyek perumahan sosial, Kementerian Konstruksi mewajibkan penerapan prosedur ketat sesuai peraturan; mempublikasikan informasi proyek di situs web bisnis dan mengirimkannya ke otoritas setempat.
Jika menerima dokumen secara langsung, investor harus mengatur beberapa titik penyerahan dokumen, dibagi berdasarkan jangka waktu atau area hunian, dengan rambu petunjuk dan petugas pendukung untuk mengaturnya. Jika jumlah orang yang menyerahkan dokumen melebihi kapasitas penerimaan, perusahaan harus memiliki rencana cadangan dan pemberitahuan tepat waktu. Kementerian juga mendorong penerapan solusi teknologi seperti penerimaan dokumen daring, antrean elektronik, dan pendistribusian dokumen daring untuk mengurangi beban.
Bagi para calon pembeli rumah sosial, Kementerian Konstruksi menganjurkan agar secara proaktif mempelajari peraturan perundang-undangan dan informasi proyek melalui jalur resmi; hanya bekerja sama secara langsung dengan investor; sama sekali tidak bertransaksi melalui perantara atau agen, dan tidak mempercayai "kuota diplomatik" maupun "kuota internal".
Masyarakat harus mengikuti petunjuk yang ada di titik penyerahan lamaran, menyatakan dengan jujur, menyerahkan lamaran hanya pada satu proyek dan tidak meminta orang lain untuk mencalonkan diri.
Kementerian Konstruksi mengharuskan pemerintah daerah untuk secara serius melaksanakan isi di atas untuk memastikan bahwa kebijakan perumahan sosial dilaksanakan secara terbuka, transparan, dan sejalan dengan tujuannya, dan untuk meningkatkan efektivitas manajemen negara.
Source: https://congluan.vn/loan-suat-ngoai-giao-giu-cho-trai-phep-bo-xay-dung-siet-manh-mua-nha-o-xa-hoi-10318379.html






Komentar (0)