Seberapa sering saya harus membersihkan gigi?
Kalkulus gigi (juga dikenal sebagai karang gigi) pada dasarnya adalah plak dan sisa makanan yang tertinggal di rongga mulut, sering kali menumpuk di antara gigi dan di dasar gigi.
Seiring waktu, di bawah pengaruh bakteri, fragmen-fragmen ini mengalami kalsifikasi, mengendap menjadi lapisan residu keras yang melekat erat pada gigi dan gusi. Karang gigi dapat berwarna putih buram, kuning kecokelatan, atau hitam, yang tidak hanya menyebabkan hilangnya estetika tetapi juga berdampak serius pada kesehatan mulut.
Semakin lama karang gigi menumpuk, warnanya akan semakin tebal dan gelap, yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti: gusi berdarah, gusi surut, bau mulut, erosi email, periodontitis, pulpitis, gigi berlubang, stomatitis, tonsilitis...
Karang gigi menempel sangat kuat pada permukaan gigi, tidak dapat dibersihkan dengan sikat gigi biasa, tetapi perlu dihilangkan dengan alat khusus. Para ahli gigi menyarankan untuk membersihkan karang gigi secara berkala setiap 3-6 bulan untuk menghindari komplikasi di atas.
Namun, periode waktu ini hanyalah rekomendasi umum. Tergantung pada struktur gigi, kebiasaan makan, dan kebersihan mulut setiap orang, laju pembentukan karang gigi mungkin berbeda. Beberapa orang sebaiknya melakukan pembersihan karang gigi lebih sering, termasuk:
- Orang yang secara teratur menggunakan stimulan seperti rokok, bir, alkohol, kopi... menyebabkan karang gigi terbentuk dengan cepat dan dalam jumlah besar.
- Orang dengan email gigi kasar menciptakan kondisi yang memudahkan karang gigi menempel dan menumpuk pada gigi dan gusi.
Kapan sebaiknya karang gigi tidak dihilangkan?
Meskipun scaling memiliki banyak manfaat, sebaiknya jangan dilakukan terlalu sering. Penggunaan gelombang ultrasonik dan tenaga mekanis yang kuat dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi, terutama jika scaling dilakukan terlalu dekat, sehingga gigi tidak punya waktu untuk "beristirahat".
Pasien mungkin mengalami gejala seperti nyeri, rasa sakit, sensitivitas, atau bahkan gigi tanggal. Selain itu, ada beberapa kasus di mana scaling tidak boleh dilakukan atau harus ditunda, termasuk:
- Orang dengan radang gusi, periodontitis akut, radang gusi ulseratif nekrotikans akut.
- Orang yang tidak dapat membuka mulutnya, membuka mulutnya terlalu kecil, atau merasakan banyak rasa sakit saat membuka mulutnya lebar-lebar.
- Orang yang tidak kooperatif, memiliki kebiasaan bernapas melalui mulut, atau tidak dapat bernapas melalui hidung.
- Orang dengan penyumbatan saluran napas atas tidak dapat bernapas melalui hidung.
- Orang yang menderita pulpitis akut tidak dapat mentoleransi air dingin atau getaran kepala skalp.
- Orang yang menderita diabetes dengan komplikasi periodontal parah, atau orang yang menderita penyakit saliva seperti gondongan sebaiknya tidak membersihkan giginya.
- Orang dengan kelainan pembekuan darah, atau penyakit neuromuskular yang tidak terkontrol (seperti epilepsi, kejang otot...) ... dalam kasus ini, pengelupasan dapat menimbulkan risiko kesehatan potensial.
Perawatan mulut yang tepat untuk mencegah karang gigi
Meskipun karang gigi bukan masalah serius, karang gigi tidak hanya mengurangi estetika tetapi juga menyebabkan bau mulut, sehingga pasien kehilangan kepercayaan diri saat berkomunikasi. Selain itu, karang gigi juga menjadi "tempat tinggal" bakteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit mulut.

Disarankan untuk menghilangkan karang gigi setiap 3-6 bulan untuk menghindari efek berbahaya yang disebabkan oleh karang gigi.
Untuk melindungi kesehatan mulut dan membatasi pembentukan karang gigi, perhatikan:
- Pilihlah sikat gigi berbulu lembut, berukuran sesuai, dan pasta gigi yang mengandung fluoride.
- Batasi penggunaan tusuk gigi karena dapat dengan mudah merusak gusi; gunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa makanan.
- Sikat gigi setidaknya dua kali sehari dan gunakan obat kumur atau air garam encer.
- Kunjungi dokter gigi Anda setiap 6 bulan untuk pemeriksaan dan bersihkan gigi Anda setidaknya dua kali setahun. Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa seperti nyeri, gusi bengkak, atau pendarahan, segera temui dokter untuk mendapatkan perawatan segera.
Selain kebersihan mulut, pola makan juga berperan penting dalam mencegah karang gigi:
- Batasi minuman berkarbonasi dan makanan berminyak.
- Hindari mengonsumsi makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin, terutama jika Anda memiliki gigi sensitif atau enamel lemah.
- Batasi makanan dengan pewarna yang mudah menempel di gigi seperti permen kenyal, coklat, kue...
- Pertahankan pola makan ilmiah , batasi gula dan pati - dua faktor yang mudah menimbulkan plak.
Singkatnya, scaling gigi yang tepat dan tepat waktu merupakan langkah penting untuk melindungi kesehatan mulut. Namun, perlu diperhatikan untuk tidak berlebihan, ikuti petunjuk dokter gigi, dan kombinasikan dengan perawatan dan pola makan yang tepat agar gigi tetap sehat dan indah dalam jangka panjang.
Sumber: https://suckhoedoisong.vn/loi-ich-khi-lay-cao-rang-khi-nao-khong-nen-lay-cao-rang-169251104231422145.htm






Komentar (0)