Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Luka Modric dan aspirasinya di usia 40 tahun

Alih-alih memilih tujuan baru yang nyaman di AS atau Arab Saudi, Luka Modric memutuskan untuk pindah ke AC Milan pada usia 40 tahun, setelah hampir dua dekade berkecimpung di dunia sepak bola papan atas.

Người Lao ĐộngNgười Lao Động20/07/2025

Meskipun sebagian besar generasinya telah pensiun, menjadi pelatih, atau pensiun, Luka Modric telah memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya menuju puncak. Gelandang Kroasia ini telah menandatangani kontrak satu tahun dengan AC Milan, dengan ambisi untuk memperpanjang karier profesionalnya hingga usia empat puluhan.

Karier yang gemilang

Musim panas 2025 menjadi saksi sejarah bagi Real Madrid ketika Luka Modric resmi meninggalkan Santiago Bernabeu. Di usia 40 tahun, Modric memang bukan lagi pilihan utama di tim utama Carlo Ancelotti musim lalu, tetapi kelas dan pengaruhnya di ruang ganti Real Madrid masih tak tergantikan.

Luka Modric và khát vọng tuổi 40 - Ảnh 1.

Luka Modric menerima nomor punggung 14 di AC Milan untuk perjalanan baru Foto: MILAN FC

Selama 12 tahun bersama "Los Balncos", Modric memenangkan hampir semua gelar bergengsi: 6 gelar Liga Champions, 4 gelar juara La Liga, 2 Piala Raja, 5 Piala Super Eropa, dan banyak gelar lainnya. Penghargaan "Bola Emas" pada tahun 2018 adalah bukti paling meyakinkan akan bakat dan pengakuan yang pantas diterima Modric dari para ahli dan rekan-rekannya.

Mengucapkan selamat tinggal kepada Real Madrid, Modric menutup babak gemilang dalam kariernya. Namun, alih-alih beristirahat, Modric akan tetap berjuang di lapangan dengan segenap semangatnya yang tak lekang oleh waktu.

Tantangan baru di Italia

Bukan datang ke Arab Saudi untuk menikmati beberapa kontrak komersial, atau memilih tanah rekreasi bernama MLS (AS), Modric secara mengejutkan memilih bergabung dengan AC Milan sebagai pemain bebas transfer. Kontrak satu tahun dengan gaji sederhana sekitar 3 juta euro/musim menegaskan bahwa Modric datang ke San Siro bukan untuk pensiun, melainkan untuk menaklukkan tantangan.

AC Milan sedang dalam proses peremajaan skuadnya setelah meraih gelar Scudetto 2022. Manajemen Rossoneri yakin bahwa pengalaman, kelas, dan kualitas kepemimpinan Modric akan sangat membantu para pemain muda seperti Filippo Terracciano, Yacine Adli, atau Tommaso Pobega...

Kondisi fisiknya memang sudah tidak lagi prima untuk bermain terus menerus seperti di masa jayanya, namun dengan Modric yang memiliki visi taktis luar biasa dan gaya bermain cerdas, pelatih Massimiliano Allegri bisa memanfaatkannya sepenuhnya untuk mengatur jalannya pertandingan besar.

Menginspirasi pemain muda

Keputusan Modric untuk tetap bermain sepak bola di usia 40 tahun merupakan jawaban yang jelas bagi mereka yang mengira ia akan "gantung sepatu" ketika meninggalkan Real Madrid. Modric memilih Serie A - tempat yang membutuhkan banyak taktik dan kemampuan beradaptasi.

Tak hanya bermain, Modric juga ingin menginspirasi generasi penerus di Milan. Dalam pengantarnya, ia menyampaikan pidato yang sederhana namun menginspirasi: "Saya masih mencintai sepak bola, masih memiliki hasrat untuk bermain di pertandingan-pertandingan papan atas. Milan memang tantangan, tetapi saya siap."

Melihat Modric mengenakan seragam bergaris merah-hitam, banyak penggemar Milan teringat Andrea Pirlo – gelandang berbakat lain yang mengukir namanya di San Siro. Di usianya yang ke-40, penampilannya tentu saja memberikan nilai tambah, baik secara profesional maupun spiritual.

Tidak banyak pemain yang mampu mempertahankan karier papan atas hingga usia 40 tahun seperti Luka Modric. Meskipun waktu tak menunggu siapa pun, bagi Modric, setiap pertandingan mendatang dengan seragam "Rossoneri" akan tetap menjadi babak baru - babak penuh gairah, aspirasi, dan momen-momen terakhir di lapangan profesional.

Serie A beroperasi lebih seperti model "panggung seni" daripada mesin industri seperti Liga Primer atau Bundesliga. Para penggemar datang ke stadion bukan hanya untuk melihat hasilnya, tetapi juga untuk menikmati dan menyaksikan para pemain menunjukkan keahlian mereka dalam mengolah bola. Melihat gaya bermain De Bruyne, Modric, atau Mkhitaryan di ruang yang dioptimalkan untuk observasi dan keterampilan individu, orang-orang memahami bahwa sepak bola bukan hanya tentang pemuda, tetapi juga tentang kecerdasan dan pengalaman.

Sumber: https://nld.com.vn/luka-modric-va-khat-vong-tuoi-40-196250719204130989.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam kategori yang sama

Menjaga semangat Festival Pertengahan Musim Gugur melalui warna-warna patung
Temukan satu-satunya desa di Vietnam yang masuk dalam 50 desa terindah di dunia
Mengapa lentera bendera merah dengan bintang kuning populer tahun ini?
Vietnam menangkan kompetisi musik Intervision 2025

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk