Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Malaysia Datuk Jana Santhiran Muniayan, sistem tersebut akan diuji di dua jalan tol dan beberapa titik rawan kecelakaan.
"Sistem akan mencatat waktu tempuh berdasarkan jarak. Jika pengemudi tiba lebih awal dari perkiraan waktu, nomor plat kendaraan akan terdeteksi dan surat tilang otomatis akan dikeluarkan," ujar Bapak Jana Santhiran.
Sistem kamera yang terpasang menggunakan teknologi pengenalan plat nomor otomatis. (Foto: NSTP)
Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony Loke, mengatakan sistem kamera AWAS yang ada saat ini tidak cukup efektif karena pengemudi sering memperlambat laju di depan kamera, tetapi kemudian langsung menambah kecepatan setelahnya. Sistem baru ini akan mengukur kecepatan rata-rata antara dua titik untuk memastikan pengemudi mempertahankan kecepatan yang wajar di sepanjang rute.
Demi memastikan keselamatan selama musim liburan, Kementerian Perhubungan Malaysia akan mengerahkan personel kepolisian dan Departemen Perhubungan Jalan (RTD) di jalan tol. Selain itu, RTD akan melakukan operasi penyamaran terhadap bus-bus untuk memantau para pengemudi.
"Kami menemukan pengemudi bus menonton film dan bahkan melakukan streaming langsung di media sosial sambil mengemudi. Ini adalah perilaku berbahaya yang perlu ditangani dengan serius ," kata Bapak Jana Santhiran.
Malaysia memiliki salah satu kepadatan penggunaan mobil tertinggi di Asia Tenggara.
Berdasarkan statistik, terdapat 458 kecelakaan dan 9 kematian di bagian utara Terowongan Menora dari tahun 2021 hingga Mei 2024. Namun, setelah pemasangan kamera AWAS pada Juni 2024, hanya terjadi 3 kecelakaan dalam 6 bulan, tanpa korban jiwa.
"Peningkatan sistem AWAS dengan teknologi AI akan membantu mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kewaspadaan pengemudi ," tegas Bapak Jana Santhiran.
Minh Hoan (Sumber: NSTP)
Sumber: https://vtcnews.vn/malaysia-ai-soi-toc-do-tren-duong-cao-toc-ar947103.html
Komentar (0)