Sejak detik ke-30 derby berlangsung, Erling Haaland sudah mengancam pertahanan MU lewat tendangan berbahayanya yang hanya meleset tipis dari gawang.
Pada menit ke-16, dari umpan silang dari sayap kiri, MU berhasil membalas. Amad Diallo melesat untuk melepaskan tembakan, tetapi meleset ke tengah bola. Hanya dua menit setelah kegagalan tim tamu, Jeremy Doku melakukan terobosan impresif, melewati tiga pemain berkaus merah sebelum mengoper bola kepada Phil Foden untuk sundulan berbahaya, membuka skor bagi Man City.
Menghadapi kemampuan pressing tim tuan rumah, MU tak hanya kesulitan menguasai bola, tetapi juga kehilangan kendali dalam situasi-situasi sederhana seperti lemparan ke dalam. Di lini depan, Benjamin Sesko tampil kurang harmonis dengan rekan-rekannya, jarang menciptakan situasi berbahaya. Sepanjang babak pertama, ia hanya melepaskan satu tembakan dari luar kotak penalti, tetapi dengan mudah ditepis kiper Donnarumma.
Lini tengah MU yang diperkuat Bruno Fernandes dan Manuel Ugarte benar-benar kalah kelas dari tim tuan rumah. |
Peluang terbaik MU datang di menit ke-29, ketika Bryan Mbeumo berhasil lolos dari penjaga gawang Man City, tetapi tembakannya justru mengarah ke tribun penonton. Kalaupun Mbeumo mencetak gol, kemungkinan besar gol tersebut akan dianulir karena offside.
Babak pertama berakhir dengan keunggulan bagi tim tuan rumah. MU menunjukkan kelemahan di bawah tekanan Man City dan gagal menciptakan serangan efektif.
Rekor dan performa head-to-head keduanya menguntungkan Man City. Tim asuhan Pep Guardiola telah memenangkan 5 dari 8 pertandingan Liga Primer terakhir mereka melawan MU (S1, K2). Sementara itu, MU belum pernah menang dalam 6 pertandingan tandang terakhir mereka di Liga Primer (S2, K4).
![]() |
Diagram taktis dari 2 klub. |
Sumber: https://znews.vn/man-city-1-0-man-utd-quy-do-be-tac-post1585264.html
Komentar (0)