Pesawat pengebom Rusia lepas landas bersamaan, meluncurkan rudal ke Ukraina

Pesawat pembom strategis Rusia Tu-95MS yang membawa rudal jelajah jarak jauh (Foto: Aviation Week).

Angkatan Udara Ukraina mengumumkan bahwa pada malam tanggal 12 Januari dan dini hari tanggal 13 Januari, peringatan serangan udara dikeluarkan di sejumlah wilayah di seluruh negeri saat Rusia melakukan serangan udara rudal berskala besar.

Ukraina mengklaim Rusia mengerahkan 40 rudal dan pesawat tak berawak untuk menyerang sasaran.

Secara khusus, Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan 7 rudal pertahanan udara berpemandu S-300/S-400, 3 pesawat serang Shahed-136/131, 6 rudal Kh-47M2 Kinzhal yang diluncurkan dari 6 pesawat tempur MiG-31K, 12 rudal jelajah Kh-101/Kh-555/Kh-55 yang diluncurkan dari 11 pesawat pengebom strategis Tu-95MS, 6 rudal jelajah Kh-22 yang diluncurkan dari pesawat pengebom Tu-22M3, 6 rudal balistik Iskander-M, 2 rudal berpemandu Kh-31P yang diluncurkan dari 2 pesawat tempur Su-35, dan 4 rudal berpemandu Kh-59 dari dua pesawat Su-34.

"Ada ancaman serangan rudal di area yang telah diberi peringatan serangan udara! Peluncuran rudal jelajah dari pesawat Tu-95MS telah terdeteksi. Segera cari perlindungan!", Angkatan Udara Ukraina mengumumkan.

Angkatan Udara Ukraina mengonfirmasi menembak jatuh tujuh rudal jelajah Kh-101/Kh-555/Kh-55 dan satu rudal berpemandu Kh-59.

Salah satu senjata penting yang diluncurkan Rusia dalam serangan ke Ukraina ini adalah rudal Kinzhal. Rudal Kinzhal merupakan bagian dari persenjataan yang diklaim Rusia tak terhentikan karena kecepatannya.

Hampir seluruh provinsi di Ukraina telah disiagakan karena pesawat tempur Rusia meluncurkan rudal ke kota-kota Ukraina. Pertahanan udara Ukraina menembak jatuh rudal Rusia di setidaknya lima wilayah di Ukraina, menurut pejabat setempat.

Polisi di wilayah Chernihiv mengunggah foto yang menunjukkan kawah besar akibat puing-puing rudal. "Akibat pecahan rudal musuh, beberapa bangunan rusak dan satu bangunan hampir hancur," demikian konfirmasi polisi Ukraina.

Ledakan terdengar pada pukul 5:00 pagi di kota Dnipro di wilayah Dnipropetrovsk dan sekitar pukul 7:00 pagi di Kropyvnytskyi di wilayah Kirovohrad.

Di Dnipropetrovsk, Gubernur Serhii Lysak mengumumkan bahwa "dua rudal musuh kini hanya menjadi besi tua" setelah ditembak jatuh di distrik Kryvyi Rih.

Di Ukraina tengah, sebuah roket ditembak jatuh di wilayah Kremenchuk, Poltava, merusak sebuah bangunan tetapi tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Di Khmelnytskyi di Ukraina barat, otoritas setempat mengatakan sebuah rudal ditembak jatuh di daerah tersebut dan, menurut informasi terkini, "infrastruktur penting dan warga sipil tidak terpengaruh".

Di Lviv, peringatan serangan udara berlangsung dari sekitar pukul 06.30 hingga sekitar pukul 08.25 dan "beberapa kali rudal berada sangat dekat dengan Lviv," menurut Gubernur Maksym Kozytsky.

Karena pertahanan udara di Ukraina barat, "rudal tersebut tidak dapat menembus wilayah udara provinsi Lviv," kata Gubernur Kozytsky.

Belum ada rincian khusus tentang kerusakan infrastruktur sipil atau korban jiwa dalam serangan besar-besaran terbaru Rusia ke Ukraina.

Rusia baru-baru ini meningkatkan penggunaan rudalnya dalam serangan skala besar terhadap sasaran-sasaran di Ukraina, termasuk ibu kota Kiev. Sebelumnya, Rusia terutama menggunakan drone dalam serangan malam hari.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan rakyatnya untuk bersiap menghadapi gelombang baru serangan udara Rusia terhadap infrastruktur Ukraina saat musim dingin mendekat.

Ukraina dan Barat percaya bahwa Rusia menggunakan taktik penyerangan infrastruktur energi musuh di musim dingin untuk melemahkan moral Kiev dan memaksa Ukraina untuk membuat konsesi.

Sementara itu, Rusia menjelaskan saat itu bahwa serangannya ditujukan untuk melemahkan kemampuan Ukraina dalam mengirim tentara, senjata, dan peralatan militer ke garis depan.

Sumber: https://dantri.com.vn/the-gioi/may-bay-nem-bom-nga-dong-loat-xuat-kich-phong-ten-lua-o-at-vao-ukraine-20240113165035046.htm