Pesawat C919 produksi dalam negeri China akan melakukan penerbangan perdananya di luar daratan minggu depan, saat berpartisipasi dalam sebuah pameran di Hong Kong.
Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee, mengatakan pada 5 Desember bahwa pesawat berbadan sempit C919 milik Commercial Aircraft Corporation of China (Comac) dan jet ARJ-21 akan berpartisipasi dalam pertunjukan udara di Hong Kong minggu depan. Selama kunjungan tersebut, kedua pesawat tersebut akan dipamerkan di Bandara Internasional Hong Kong. C919 juga akan melakukan penerbangan demonstrasi di atas Pelabuhan Victoria.
Acara ini diselenggarakan oleh Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong (CAD) dan Otoritas Bandara Hong Kong (AAHK). Tujuannya adalah untuk mempromosikan pencapaian Tiongkok daratan dalam manufaktur pesawat terbang dan memperkuat posisi Hong Kong sebagai pusat penerbangan internasional.
Ini adalah pertama kalinya C919 terbang di luar Tiongkok daratan. Setelah 14 tahun pengembangan, Comac C919 disertifikasi oleh Tiongkok pada akhir September 2022. Pesawat berbadan sempit ini berkapasitas 158-169 penumpang dan memiliki jangkauan lebih dari 5.500 km. C919 bersaing dengan Boeing 737 dan Airbus 320.
Maskapai China Eastern Airlines C919. Foto: China News Service
Beijing berharap C919 akan membantu mengurangi ketergantungan Tiongkok pada teknologi asing. Pemerintah telah menetapkan target C919 untuk menguasai 10% pangsa pasar domestik pada tahun 2025.
Pesawat ini disebutkan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam laporannya tahun 2017. Ia menyebutnya sebagai kekuatan pendorong di balik "model pembangunan baru" Tiongkok, bersama dengan pencapaian ilmiah dan teknologi lainnya.
C919 juga menempatkan Tiongkok dalam kelompok kecil negara yang mampu merancang dan memproduksi pesawatnya sendiri, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Brasil, Kanada, Inggris, Prancis, dan Jerman. Bulan lalu, Comac meluncurkan versi baru pesawat tersebut.
Para analis yakin Comac ingin memanfaatkan acara di Hong Kong untuk mempromosikan namanya dan mencari pelanggan internasional untuk C919. ARJ-21 sudah beroperasi di Indonesia. Namun, C919 belum memiliki pelanggan internasional.
C919 telah menerima lebih dari 1.000 pesanan sejauh ini. Pengirimannya akan memakan waktu bertahun-tahun. China Eastern Airlines adalah pembeli pertama dan utama pesawat ini, memesan 100 unit lagi pada bulan September dengan nilai sekitar $10 miliar.
Comac mengungkapkan bahwa saat ini mereka memiliki beragam pilihan pesawat, mulai dari pesawat kecil berbadan sempit untuk penerbangan jarak pendek dan menengah hingga pesawat berbadan lebar untuk penerbangan jarak jauh. Perusahaan ini sedang merancang C929 untuk penerbangan antarbenua, dengan kapasitas 250-350 kursi dan jangkauan 12.000 km.
Ha Thu (menurut Bloomberg, Dimsum Daily)
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)