Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan Le Tan Can, Wakil Auditor Jenderal Doan Anh Tho, Ketua Asosiasi Akuntan dan Auditor Vietnam Doan Xuan Tien, delegasi dari Federasi Akuntan Internasional (IFAC), organisasi anggota AFA, dan organisasi profesi di Vietnam.

Bapak Le Hong Quang - Direktur Jenderal MISA berbicara di seminar "Pelatihan, Teknologi, dan Masa Depan Berkelanjutan".
Pada seminar "Pelatihan, Teknologi, dan Masa Depan Berkelanjutan", Bapak Le Hong Quang - Direktur Jenderal MISA berbagi keahliannya di bidang teknologi dan pemikiran berkelanjutan dalam mendefinisikan kembali peran para ahli akuntansi dan keuangan di era hijau.
Menurut Bapak Quang, dalam konteks dunia yang sedang bergeser kuat menuju pembangunan hijau dan berkelanjutan, peran pakar akuntansi dan keuangan sedang didefinisikan ulang. Mereka bukan sekadar orang yang mencatat dan mengendalikan angka, tetapi harus mengembangkan kapasitas komprehensif dengan tiga kelompok keterampilan inti.
Pertama, pola pikir seorang "arsitek teknologi". "Pola pikir arsitek adalah kunci bagi para ahli keuangan dan akuntansi untuk memimpin bisnis menuju pembangunan berkelanjutan dengan teknologi dan data," tegasnya. Mereka perlu tahu cara membangun proses cerdas untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data secara otomatis, serta memilih teknologi yang tepat seperti AI atau blockchain. Menurut Bapak Quang, teknologi merupakan pengungkit strategis yang membantu para ahli bekerja lebih cepat dan lebih efektif, sekaligus memastikan data yang transparan dan andal.

Bapak Le Hong Quang menekankan: "Pola pikir arsitek adalah kunci bagi para ahli keuangan dan akuntansi untuk memimpin bisnis menuju pembangunan berkelanjutan dengan teknologi dan data."
Yang kedua adalah keterampilan "bercerita dengan data". Bapak Quang menekankan bahwa angka-angka lingkungan yang kering hanya akan memiliki nilai nyata jika dikaitkan dengan kisah bisnis. Seorang pakar yang unggul tidak hanya melaporkan seberapa besar bisnis telah mengurangi emisi, tetapi perlu menganalisis secara mendalam dan menunjukkan signifikansi strategisnya: Pengurangan emisi ini membantu mengoptimalkan proses produksi, mengurangi risiko dikenakan pajak karbon saat mengekspor. Analisis inilah yang menciptakan nilai nyata bagi dewan direksi dan investor.
Ketiga, kemampuan untuk "menerjemahkan" bahasa global. Standar internasional seperti GRI atau IFRS S1 dan S2 merupakan bahasa umum bagi investor internasional. Para pakar keuangan berkelanjutan perlu menjadi "penerjemah" yang handal, membantu bisnis menyajikan laporan secara transparan dan mudah dipahami. Hal ini memastikan bahwa setiap investor di dunia dapat membaca, memahami, dan memercayai informasi yang diberikan oleh bisnis tersebut.
Di akhir diskusi, Bapak Le Hong Quang menekankan pesan: "Para pakar akuntansi dan keuangan harus menjadi duta standar global, yang mampu memanfaatkan teknologi dan etika bisnis untuk menguasai permainan pembangunan hijau di era digital."
Sebagai satu-satunya perusahaan teknologi Vietnam yang "berkontribusi" di konferensi tersebut, MISA menegaskan komitmennya untuk terus mempertahankan posisi perintisnya, mewakili kapasitas intelijen dan inovasi Vietnam di bidang keuangan dan akuntansi, serta mendampingi kawasan ASEAN dalam perjalanan transformasi digital dan pembangunan berkelanjutan.
Source: https://www.misa.vn/154607/misa-tu-bieu-tuong-phan-mem-ke-tuan-den-doanh-nghiep-cong-nghe-viet-nam-duy-nhat-trinh-bay-tai-hoi-nghinh-ke-tuan-lon-nhat-asean/

![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)

![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)
































































Komentar (0)