Aku suka sekali menjelajahi jalanan, bukan karena aku mendambakan suasana yang ramai dan berisik, melainkan karena aku mendambakan... pepohonan dan bunga. Terutama di musim panas, setiap jalan dipenuhi warna-warna cerah yang memikat hati orang-orang.
Jalannya lebar dan lapang, dengan pepohonan hias dan bugenvil yang ditanam di tengahnya. Bunga bugenvil yang tak terhitung jumlahnya, dengan beragam warna jingga, kuning, merah, dan putih, semuanya mekar dengan indah. Bunga-bunga itu mekar dalam waktu yang lama, bahkan hingga beberapa bulan di musim panas. Begitu satu bunga gugur, bunga lainnya akan mekar bergantian. Itulah sebabnya selalu ada banjir bunga-bunga cerah. Setiap kali suasana hatiku sedang buruk, aku hanya perlu memperlambat langkah untuk memandangi bunga-bunga itu dan semua kekhawatiranku akan sirna. Untuk apa bersedih jika bunga-bunga itu masih begitu indah?
Ada juga jalan yang ditanami bunga lima warna. Varietas bunga lima warna ini persis seperti bugenvil, mekar lebat dan bertahan sangat lama. Dari kejauhan, jalan itu tampak seperti hamparan bunga yang bercampur kuning, jingga, dan merah. Bagai karpet ajaib dalam dongeng. Bunga-bunga kecil itu berdesakan, menyembunyikan hijaunya dedaunan, seolah-olah hanya ada bunga tanpa daun. Betapa indahnya.
Jalan Nguyen Tat Thanh menuju Doi Duong adalah jalan favorit saya, karena musim ini dipenuhi aroma bunga kamboja. Setiap pagi, aroma bunga memenuhi udara dengan aroma menggoda yang memikat indra penciuman. Mengemudi perlahan, mencium aroma lembut bunga, merasakan dinginnya pagi, jiwa seakan dibersihkan dari kekhawatiran dan kesedihan. Angin laut yang berhembus sejuk, meniup semua rambut ke belakang. Parkirkan sepeda di sudut taman, berjalanlah menyusuri deretan bunga, dan hiruplah aroma harum bumi dan langit. Hanya pada saat itulah seseorang dapat merasakan kegembiraan pagi yang segar. Tak heran, setiap pagi banyak orang berolahraga di taman ini.
Saya begitu terpikat oleh aroma kamboja sehingga saya memungut beberapa bunga yang gugur dan membawanya pulang. Saya menaruhnya di atas piring porselen dan meninggalkannya di ruang tamu. Aromanya bertahan selama beberapa hari sebelum akhirnya memudar. Tak heran jika musisi Hoang Phuong terinspirasi untuk menulis lirik yang memikat banyak generasi ini: Setiap malam kucium aromanya, aroma kambojanya, aroma cinta yang kuat memanggil namanya di sana-sini (Kambujanya).
Ada beberapa jalan kecil, tidak terlalu lebar, tetapi pinggir jalannya ditanami bunga osaka kuning cerah. Di tengah musim bunga, seluruh lingkungan dihiasi dengan indah dengan banyak sulur bunga kuning yang bergoyang tertiup angin. Rasanya seluruh lingkungan telah disepuh emas. Anehnya, setiap kali hujan, warna bunga-bunga itu menjadi semakin keemasan, seolah-olah hujan musim panas telah mewarnai bunga-bunga itu menjadi merah.
Bunga Osaka mekar cukup lama. Meskipun tidak seharum kamboja, orang-orang suka menanamnya karena pohon ini memiliki banyak bunga, dan bunga-bunganya berguguran, sangat puitis. Tak heran jika para gadis suka berswafoto di bawah pohon Osaka. Mata yang menerawang, senyum tipis, bagaimana mungkin hati seseorang tidak terpikat. Orang-orang tersenyum. Bunga-bunga pun tersenyum. Bingkainya berkilau dengan warna-warna hangat musim panas. Tak heran bunga ini juga disebut bunga ratu.
Ada jalan-jalan yang lebih cocok untuk menanam bunga lonceng kuning. Di depan setiap rumah terdapat sebuah pohon. Jenis pohon ini mekar sepanjang tahun, dengan banyak bunga dan berwarna kuning cerah seperti Osaka, juga mekar dalam kelompok besar, menutupi seluruh pohon dengan warna kuning cerah. Berjalan di sepanjang jalan, setiap rumah masih terasa sepi, hanya bunga-bunga yang tersenyum cerah. Saya melambaikan tangan kepada bunga lonceng kuning yang ceria, dan bunga-bunga itu pun ikut bergoyang dan menyambut saya dengan senyum cerah.
Siapa bilang kota ini tak punya mimpi? Siapa bilang kota ini hanya ramai dengan lalu lintas? Kota ini tetap begitu puitis karena banyaknya bunga warna-warni di jalan raya, jalan raya, dan sudut-sudut jalan. Jangan pandang kota ini saat jam sibuk pagi hari atau setelah jam kerja dan lihatlah keramaian dan ritme kehidupan yang terburu-buru. Pandanglah kota di pagi hari ketika embun masih tertidur di dedaunan, ketika bunga-bunga telah bangun dan mewarnai gaun-gaun cerahnya, untuk melihat betapa puitisnya kota ini. Pandanglah kota di pagi hari ketika para lansia berolahraga dengan antusias, anak-anak muda berseragam olahraga bermain voli di bawah pohon poplar, anak-anak lelaki asyik bermain skateboard... untuk melihat kota yang penuh vitalitas.
Dan lihatlah kota di pagi hari ketika lampu jalan belum padam, para petugas kebersihan sudah memulai hari kerja untuk menjaga jalanan tetap bersih dan indah. Lihatlah para petugas lingkungan menyiram pohon, mencabuti rumput liar, memangkas dahan agar jalanan tetap dipenuhi bunga dan pepohonan hijau. Pandanglah kota di momen-momen istimewa itu untuk menghargai jerih payah orang-orang yang diam yang memperindah kota setiap hari tanpa pernah menghitung jasa mereka.
Dan setiap pagi, berkendaralah perlahan di jalan, lihatlah bunga-bunga yang berwarna-warni, hiruplah aroma bunga, dan nikmatilah angin laut untuk melihat bahwa kehidupan masih sangat indah.
Di kota pesisir ini, musim panas dipenuhi dengan bunga-bunga berwarna-warni…
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)