Kapal pelacak rudal dan satelit Yuanwang 5 milik Tiongkok diam-diam memasuki Samudra Hindia pada tanggal 18 September, menimbulkan kekhawatiran baru di Amerika Serikat dan India bahwa Beijing sedang memperluas kemampuan intelijen maritimnya.
Pengerahan pasukan ini terjadi di saat meningkatnya kerja sama keamanan AS-India dan menimbulkan pertanyaan tentang ambisi pengawasan jarak jauh Angkatan Laut China di Indo- Pasifik .

Lokasi kapal Yuan Wang 5 yang muncul di Samudra Hindia pada 18 September. Foto: Damien Symon
Yuanwang 5 adalah salah satu kapal pelacak rudal tercanggih yang beroperasi di Angkatan Laut Tiongkok. Dilengkapi dengan antena parabola besar, penerima telemetri canggih, dan sistem komunikasi satelit yang aman, kapal ini dapat mendeteksi dan merekam peluncuran rudal balistik, lintasan satelit, dan manuver angkatan laut pada jarak ribuan kilometer.
Meskipun Tiongkok menggambarkan kapal itu sebagai "platform penelitian ilmiah," analis pertahanan melihatnya sebagai aset strategis yang menggabungkan dukungan ruang angkasa sipil dengan intelijen militer , yang secara langsung menyediakan intelijen kepada Angkatan Laut Tiongkok jauh melampaui perairan pesisir daratan.
Bagi India, kembalinya kapal ini lebih dari sekadar simbolis. Yuanwang 5 menjadi berita utama pada tahun 2022 ketika berlabuh di Sri Lanka, menggarisbawahi kemampuan Beijing untuk memanfaatkan jejaknya di Asia Selatan di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan untuk tujuan militer.

Dengan serangkaian sistem radar susunan bertahap yang kuat, Thien Vuong 5 membuat negara-negara waspada setiap kali muncul.
Para pejabat pertahanan India saat itu telah menyatakan kekhawatiran bahwa kapal tersebut dapat memantau uji coba rudal yang diluncurkan dari wilayah India dan melacak aktivitas kapal selam bertenaga nuklir Angkatan Laut India. Pengerahan terbaru ini dilakukan di saat India dan Amerika Serikat sedang melaksanakan latihan angkatan laut Malabar 2025 bersama Jepang dan Australia, yang menyoroti situasi pengawasan yang diperebutkan di Samudra Hindia.
Pejabat pertahanan AS melihat kehadiran Yuan Wang 5 sebagai bagian dari strategi Tiongkok yang lebih besar untuk melemahkan dominasi intelijen dan pengawasan AS.
Dengan menempatkan aset pengawasan jarak jauh di perairan yang vital bagi arus energi global dan logistik militer, Beijing menunjukkan bahwa mereka dapat memantau aktivitas sekutu, mempersulit pergerakan pasukan, dan berpotensi memberikan dukungan penargetan bagi sistem serangan jarak jauh Tiongkok.

AS, India, Australia, dan Jepang melakukan latihan angkatan laut Malabar 2025 di perairan tersebut.
Perencana Pentagon sekarang melihat Samudra Hindia semakin penting bagi persaingan masa depan AS-Tiongkok, dan kehadiran kapal pengintai Tiongkok semakin meningkatkan urgensi investasi dalam sensor bawah air, ISR berbasis ruang angkasa, dan sistem patroli maritim tak berawak.
Secara strategis, Yuanwang 5 menggarisbawahi semakin besarnya peran intelijen sebagai kapabilitas garda terdepan di Indo- Pasifik . Persaingan angkatan laut secara tradisional berfokus pada kapal induk dan kapal selam, tetapi kini kemampuan untuk memantau, melacak, dan mengirimkan data penargetan secara langsung (real-time) menjadi sama pentingnya. Dengan mengerahkan pasukan tersebut ke Samudra Hindia, Beijing tidak lagi menunjukkan posisi regional, melainkan niat global untuk menantang kehadiran AS dan sekutunya di berbagai medan tempur.
Bagi AS dan India, pengerahan ini memperkuat argumen untuk integrasi teknologi yang lebih mendalam, mulai dari komunikasi satelit yang aman hingga sistem kesadaran domain maritim bersama. Hal ini juga memperkuat argumen untuk memperluas kerja sama ISR QUAD, yang menurut para analis dapat sama pentingnya bagi pencegahan dalam jangka panjang seperti pengerahan lebih banyak kapal perang.
Perjalanan diam-diam Yuan Wang 5 ke Samudra Hindia lebih dari sekadar operasi maritim. Ini adalah pengingat nyata bahwa persaingan di Indo-Pasifik semakin bergantung pada siapa yang mengendalikan lingkungan informasi, sebuah pertempuran di mana setiap denyut radar dan titik data telemetri dapat memengaruhi keseimbangan kekuatan.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/my-an-do-de-chung-khi-tau-do-tham-trung-quoc-tien-vao-an-do-duong-post2149054267.html
Komentar (0)