Pada tanggal 7 November, Rumah Sakit Anak 1 (HCMC) menerima kasus gawat darurat kritis. Pasien tersebut adalah seorang siswa laki-laki berusia 13 tahun yang mengalami cedera serius setelah jatuh dari lantai 3 sebuah sekolah setempat.
Di tempat kejadian, ketika tim gawat darurat 115 tiba, anak tersebut menunjukkan tanda-tanda sianosis dan terengah-engah, yang mengindikasikan kegagalan pernapasan parah. Staf medis segera melakukan intubasi di sekolah sebelum membawanya ke Rumah Sakit Anak 1.

Siswa laki-laki tersebut dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sianosis dan harus diberikan bantuan pernapasan (Ilustrasi: Getty).
Menurut Dr. Dinh Tan Phuong, Kepala Unit Gawat Darurat, anak tersebut dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis, dengan gagal napas berat dan syok. Di sana, anak tersebut segera diresusitasi dengan ventilator, drainase pleura, cairan intravena anti-syok, dan transfusi darah.
Hasil pemeriksaan dan CT scan menunjukkan banyak cedera serius. Bayi tersebut mengalami pneumotoraks bilateral, pendarahan otak, cairan lambung, dan cedera ginjal kanan.
Mengomentari kesehatan bayi tersebut, Dr. Phuong mengatakan dia tidak dapat memberikan prognosis yang tepat karena kondisi anak tersebut masih sangat serius.
Ke depannya, anak tersebut akan terus dipantau secara ketat. Dokter akan menangani situasi ini secara fleksibel, tergantung pada perkembangan kesehatan anak, termasuk mempertimbangkan intervensi untuk menangani pendarahan otak jika kondisinya memburuk atau melanjutkan drainase paru-paru untuk mengatasi pneumotoraks, guna mendukung fungsi pernapasan anak.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/nam-sinh-13-tuoi-o-tphcm-nguy-kich-vi-nga-tu-tang-3-truong-hoc-20251107191732264.htm






Komentar (0)