Rusia merilis video yang menunjukkan jet tempur Su-27 mengikuti sekelompok pesawat pengintai dan jet tempur Inggris di atas Laut Hitam hingga pesawat tersebut mengubah arah.
Kementerian Pertahanan Rusia hari ini merilis video yang diambil dari kokpit jet tempur Su-27, yang menunjukkan pertemuan dengan formasi pesawat Inggris termasuk pesawat pengintai elektronik RC-135 dan dua pesawat tempur multiperan Typhoon di atas Laut Hitam pada 19 Oktober.
Dalam video tersebut, Su-27 Rusia menjaga jarak aman dan tidak melakukan manuver apa pun di dekat pesawat pengintai RC-135 Inggris. Tampak belakang menunjukkan empat jejak asap, yang tampaknya berasal dari tiga pesawat Inggris dan satu pesawat tempur Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa ketika mendekati wilayah udara Rusia, pesawat pengintai dan pesawat tempur pengawal Inggris mengubah arah, dan pesawat tempur Su-27 kembali ke pangkalan.
Satu skuadron Su-27 Rusia mengikuti pesawat Inggris di atas Laut Hitam pada 19 Oktober. Video: Zvezda
"Pesawat asing itu berbalik 180 derajat dan menjauh dari perbatasan Rusia ketika skuadron Su-27 mendekat. Semua pesawat kembali ke pangkalan dengan selamat, dan tidak ada pelanggaran perbatasan yang terjadi. Skuadron Su-27 secara ketat mematuhi aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara di atas perairan netral, tidak melintasi jalur penerbangan, dan tidak mendekati pesawat asing secara berbahaya," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Pejabat Inggris belum mengomentari informasi tersebut.
Rusia telah berulang kali mengerahkan jet tempur untuk mencegat pesawat asing di perairan dekat perbatasannya, termasuk mencegat pesawat pengintai dan jet tempur Inggris di atas Laut Hitam pada akhir Juni. Sebuah pesawat nirawak (UAV) MQ-9 Reaper milik AS jatuh di Laut Hitam pada bulan Maret setelah dicegat oleh jet tempur Su-27 Rusia dan menumpahkan bahan bakar.
Lokasi Laut Hitam. Grafik: Guardian
Sebuah dokumen AS yang bocor awal tahun ini menyebutkan bahwa jet tempur Su-27 Rusia hampir menembak jatuh RC-135 Inggris di lepas pantai Krimea pada 29 September 2022. Pejabat pertahanan Inggris kemudian mengonfirmasi bahwa pesawat Rusia itu "meluncurkan rudal," tetapi tidak menyebut insiden itu sebagai "hampir celaka," dan menyatakan bahwa rudal itu ditembakkan karena "kerusakan teknis."
Vu Anh (Menurut Zvezda, Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)