Model UAV multiguna Ukraina
Kantor berita Reuters mengutip pejabat Rusia yang mengatakan bahwa Ukraina pada 10 November melancarkan serangan terhadap Moskow dengan menggunakan sedikitnya 25 kendaraan udara tak berawak (UAV), yang memaksa dua bandara utama ditutup dalam serangan terbesar yang pernah terjadi di Moskow.
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan drone-drone tersebut dihancurkan di distrik Ramenskoye dan Kolomensky di wilayah Moskow, serta di kota Domodedovo di barat daya. Wilayah Moskow berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa.
"Berdasarkan informasi awal, tidak ada kerusakan atau korban jiwa di lokasi jatuhnya puing. Layanan darurat sudah berada di lokasi kejadian," ujar Bapak Sobyanin melalui aplikasi pesan Telegram.
Distrik Ramenskoye, sekitar 45 kilometer di tenggara Kremlin, terakhir kali menjadi sasaran pada bulan September dalam serangan terbesar Ukraina di ibu kota Rusia. Unit pertahanan udara Rusia menghancurkan 20 UAV dalam serangan itu.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia (Rosaviatsia) menyampaikan melalui Telegram bahwa "untuk memastikan keselamatan penerbangan sipil, pembatasan sementara telah diberlakukan pada operasional Bandara Domodedovo dan Zhukovo." Pembatasan tersebut mulai berlaku pukul 12.30 tanggal 10 November waktu Vietnam, meskipun belum jelas berapa lama pembatasan tersebut akan berlangsung.
Dalam perkembangan lain, serangan pesawat nirawak Ukraina membakar beberapa bangunan non-perumahan di provinsi Kaluga dan Bryansk, Rusia, pada malam 9 November, ungkap pejabat Rusia pada 10 November. Pihak Rusia menghancurkan 17 UAV di provinsi Bryansk.
Ukraina tidak segera mengomentari informasi di atas.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/nga-noi-ukraine-tien-hanh-dot-tap-kich-lon-chua-tung-thay-vao-moscow-185241110140952851.htm






Komentar (0)