"Kami dengan tegas mengutuk penggunaan kekuatan militer yang berlebihan dalam operasi antinarkoba. Menurut pendapat kami, tindakan tersebut melanggar undang-undang domestik AS... dan norma-norma hukum internasional," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam sebuah komentar di situs web kementerian.

Operasi AS di Karibia dan Pasifik Timur yang menargetkan apa yang disebut Washington sebagai "perdagangan narkoba ilegal" telah menargetkan sedikitnya 14 kapal dan menyebabkan 61 orang tewas.
Dalam beberapa bulan terakhir, AS juga telah secara signifikan meningkatkan kehadiran militernya di Karibia, dengan jet tempur, kapal perang, dan ribuan tentara.
Dalam komentarnya, Ibu Zakharova mengatakan bahwa Rusia "menegaskan dukungan teguh kami terhadap kepemimpinan Venezuela dalam mempertahankan kedaulatan nasionalnya".
Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Venezuela Nicolas Maduro menandatangani perjanjian kemitraan strategis di Moskow pada bulan Mei.
Presiden Venezuela Maduro telah berulang kali menuduh AS berusaha menggulingkan pemerintahannya. Presiden Trump juga telah mengonfirmasi bahwa AS telah mengerahkan agen CIA di Venezuela.
Sumber: https://congluan.vn/nga-len-an-hanh-dong-quan-su-qua-muc-cua-my-o-caribe-10316277.html






Komentar (0)