Kremlin membantah laporan bahwa militer Rusia berkomunikasi menggunakan satelit Starlink di perairan yang dikendalikan oleh militer Rusia di Ukraina.
"Sistem itu belum kami uji. Oleh karena itu, kami belum dan tidak akan menyediakannya di garis depan. Kami tidak dapat menggunakan peralatan ini," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada 12 Februari mengenai informasi bahwa tentara Rusia menggunakan peralatan komunikasi satelit Starlink di garis depan.
Direktorat Intelijen Utama Ukraina (GUR) pada tanggal 11 Februari menuduh unit-unit Brigade Lintas Udara Serbu Pengawal ke-83 Rusia, yang beroperasi di selatan kota Bakhmut, menggunakan terminal Starlink.
Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Ukraina sebelumnya menyatakan bahwa Rusia "secara sistematis" menempatkan peralatan komunikasi satelit Starlink di garis depan. Peralatan tersebut dibeli melalui negara ketiga dan dijual kembali oleh agen di Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam sebuah pertemuan di Moskow pada 7 Desember 2023. Foto: AFP
Pak Peskov mengatakan bahwa informasi tentang Starlink yang muncul di medan perang tetapi tidak di tangan tentara Ukraina merupakan "debat pribadi antara Kiev dan miliarder Elon Musk". Ia menegaskan bahwa Moskow tidak ingin ikut campur dalam masalah tersebut.
Elon Musk pada 11 Februari menegaskan bahwa perusahaannya tidak pernah, baik secara langsung maupun tidak langsung, menjual Starlinks ke Rusia. "Informasi bahwa SpaceX menjual terminal Starlink ke Rusia sepenuhnya salah," ujarnya.
SpaceX, perusahaan penyedia layanan internet satelit Starlink, menyatakan tidak bekerja sama dengan pemerintah atau angkatan bersenjata Rusia. SpaceX menyatakan akan menonaktifkan terminal tersebut "jika digunakan oleh pihak yang tidak berwenang."
Setelah perang dengan Rusia pecah pada Februari 2022, layanan Starlink membantu Ukraina mempertahankan koneksi internet dan operasi normal, yang memungkinkan tentaranya berkomunikasi lebih mudah di garis depan, sebagian mendukung operasi senjata dan kendaraan udara tak berawak (UAV).
Tentara Ukraina menggunakan peralatan satelit Starlink di Kreminna pada 6 Januari 2023. Foto: Reuters
Pakar Barat mengatakan Rusia telah mencoba memutus koneksi perangkat Starlink tetapi tidak berhasil.
Dokumen tersebut menyatakan bahwa Rusia menguji sistem Tobol-1 di Ukraina selama 25 hari pada September 2022. Militer Ukraina melaporkan gangguan pada sistem internet satelit Starlink pada Oktober 2022, tetapi belum jelas apakah insiden tersebut disebabkan oleh kompleks Tobol-1 atau sistem pengacau Rusia lainnya.
Thanh Danh (Menurut Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)