Rusia mengatakan siap bernegosiasi jika Trump memulainya.
Báo Tuổi Trẻ•15/11/2024
Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Moskow siap untuk berunding guna mengakhiri perang di Ukraina jika Trump memulainya, tetapi dengan beberapa syarat.
Tuan Trump menyatakan bahwa ia dapat mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina dalam waktu 24 jam - Foto: AFP
Pada 14 November, Duta Besar Rusia untuk Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Gennady Gatilov, mengangkat isu negosiasi dengan Trump. Presiden terpilih AS, Donald Trump, pernah berkata bahwa ia dapat mengakhiri konflik Rusia-Ukraina "dalam 24 jam". Kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS awal bulan ini telah membuat Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa khawatir tentang dukungan Washington terhadap Kiev di masa mendatang. "Trump berjanji untuk menyelesaikan krisis Ukraina dalam semalam. Baiklah, biarkan dia mencoba. Namun kami realistis, tentu saja kami paham bahwa ini tidak akan pernah terjadi. Namun, jika ia memulai atau mengusulkan sesuatu untuk memulai proses politik , itu sangat disambut baik," kata Gatilov seperti dikutip kantor berita Reuters.
Namun, Duta Besar Rusia menekankan bahwa setiap negosiasi harus didasarkan pada realitas di lapangan, di mana ia mengatakan Moskow memiliki keunggulan di medan perang. Pasukan Rusia bergerak maju dengan laju tercepat dalam setahun terakhir di Ukraina dan kini menguasai sekitar seperlima wilayah tetangganya. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali menekankan bahwa perdamaian hanya akan dibahas ketika Rusia menarik semua pasukannya dan mengembalikan semua wilayah, termasuk Krimea. Berbicara kepada para pemimpin Eropa pekan lalu, Zelensky mengatakan bahwa menyerah kepada Rusia akan menjadi "bunuh diri bagi seluruh Eropa." Gatilov mengatakan terpilihnya Trump membuka kemungkinan dialog antara Amerika Serikat dan Rusia, tetapi sulit untuk memulihkan hubungan. "Elite politik AS, terlepas dari perubahan politik domestik, (Washington) selalu mengambil sikap untuk membendung Moskow dan kecenderungan ini sudah mengakar kuat. Sayangnya, pergantian pemerintahan tidak banyak berubah. Satu-satunya perubahan (yang dapat) terjadi adalah dialog antara kedua negara, yang telah lama kurang dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya.
Komentar (0)