Departemen Meteorologi India mengeluarkan peringatan gelombang panas untuk tujuh negara bagian selatan dan tengah minggu lalu, dan memperluas peringatan ke ibu kota New Delhi dan beberapa negara bagian utara pada 21 Mei, setelah suhu melonjak di atas normal.
Menurut data Pusat Meteorologi Regional di New Delhi, suhu maksimum tertinggi yang tercatat pada 22 Mei di Kota Najafgarh di barat daya Delhi dan Kompleks Olahraga Commonwealth Games adalah 46,2 derajat Celcius. Ini adalah hari kedua berturut-turut Kota Najafgarh mencatat suhu maksimum di atas 46 derajat Celcius. Pada 21 Mei, suhu yang tercatat di kota ini adalah 46,3 derajat Celcius.
Sementara itu, stasiun cuaca di Narela, Pitampura, dan Pusa di wilayah metropolitan Delhi juga mencatat suhu di atas 45 derajat Celsius. Di tengah panas yang menyengat, jalan-jalan ibu kota India yang ramai menjadi sepi dan lalu lintas berkurang secara signifikan. Sementara itu, banyak sekolah di negara bagian Maharashtra, Odisha, dan Benggala Barat juga ditutup karena panas.
Menurut kantor berita AP , peringatan panas ekstrem akan terus berlanjut selama beberapa hari ke depan di India, sebelum hujan turun dan mendinginkan udara.
Departemen Meteorologi India mengatakan bahwa karena angin muson barat daya tahun ini bergerak lebih lambat dan akan terjadi pada minggu pertama bulan Juni, suhu di negara itu tetap tinggi lebih lama dari biasanya.
Ketika suhu melonjak di atas 45 derajat Celsius di negara bagian utara Uttar Pradesh, beberapa daerah mengalami pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari 12 jam, meskipun pemerintah India telah memerintahkan semua pembangkit listrik di negara itu untuk beroperasi dengan kapasitas penuh pada bulan Maret untuk mengurangi pemadaman listrik. Gelombang panas di Uttar Pradesh diperkirakan akan berlanjut selama dua hari lagi, kata seorang pejabat India.
Menghadapi pemadaman listrik yang disebabkan oleh gelombang panas, ratusan warga melakukan protes di luar pembangkit listrik dekat kota Lucknow di negara bagian Uttar Pradesh, dan memblokir beberapa jalan selama akhir pekan.
"Pemadaman listrik berarti tidak ada AC, kipas angin, bahkan air. Panas terik tak tertahankan dan ketiadaan listrik semakin menambah penderitaan kami," ujar Ramesh Gupta, seorang warga Lucknow, akhir pekan lalu. Istri dan bayinya yang berusia sembilan bulan terpaksa tidur di dalam mobil ber-AC agar bayinya tidak menangis.
Cuaca panas ekstrem telah memaksa banyak warga Lucknow untuk berlindung di dalam rumah. "Kami terkurung di rumah sendiri karena cuaca panas ekstrem, dan tidak ada yang berani keluar," kata Sudhir Sehgal, seorang guru.
"Saya tidak bisa bekerja sekarang," kata Sukhai Ram, seorang tukang kebun dengan upah harian. "Saya akan bekerja setelah matahari terbenam."
Tak hanya siang hari, suhu di malam hari juga tinggi, menyebabkan kebutuhan terhadap AC dan kipas angin meningkat.
Selama tiga bulan puncak musim panas yakni April, Mei, dan Juni, gelombang panas melanda sebagian besar wilayah India, sebelum hujan monsun membawa kelegaan.
Faktanya, gelombang panas di India semakin parah selama dekade terakhir. India juga kerap mengalami kekurangan air yang parah, dengan puluhan juta dari 1,4 miliar penduduknya menghadapi kekurangan air.
Minh Hoa (dilaporkan oleh VietNamNet, Surat Kabar Tin Tuc)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)