Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Obrolan santai: Di ​​bukit berumput, musim panas

Itulah pertama kalinya aku menginjakkan kaki di atas bukit. Yang kulihat hanyalah awan-awan di sekelilingku. Dan pepohonan tinggi yang membentangkan kanopi hijaunya hingga ke langit biru dan laut.

Báo Thanh niênBáo Thanh niên29/06/2025

Dilihat dari bawah, bukit itu tampak tidak terlalu besar. Namun, begitu kami menginjakkan kaki di atasnya, kami terkagum oleh luasnya pepohonan dan rerumputan yang terbuka. Dan angin, yang entah dari mana bertiup, terasa seperti mengelilingi kami.

Seharian aku bermain-main. Terkadang lelah, hingga tertidur di atas hamparan rumput yang lembut. Rumput di sini rimbun dan hijau, meski hampir menyentuh puncak langit, di bawah terik matahari musim panas. Awan-awan seakan menebarkan bayangan yang lebih lebar. Dibandingkan saat mendongak dari tanah... Kami riang, bermain, menjelajahi segalanya. Namun kami lupa bahwa di bawah kaki kami, rumput itu melengkung dan menopang kami. Rumput ada di mana-mana. Terhampar dari puncak bukit. Terobsesi satu sama lain, naik turun. Setelah berjalan jauh, aku menyadari bahwa bukit ini istimewa. Lereng-lereng pendeknya berselang-seling, petak-petak hutan berlomba menyebar, tanpa aturan yang baku. Ketika hari berakhir dan kami kembali, setiap orang memiliki gambarannya masing-masing tentang bukit itu. Karena tersembunyi dan berkelap-kelip. Karena hijaunya yang tak berujung, membuat pemandangan menjadi tak berujung dan kabur.

Saat kami merebahkan kepala di rerumputan dan tertidur, rasanya seperti kami masing-masing bermimpi. Atau mungkin kami sedang bermimpi yang sama, di bawah cahaya senja yang cemerlang. Aku memimpikan rumah kecil di kaki bukit. Rumah dengan pagar kayu hijau pucat. Bunga-bunga kembang sepatu berkibar dengan mata merah. Dunia yang murni menanti di sana. Seolah ada suara yang memanggil, menggema...

Aku melihatmu. Dengan lagu yang masih terngiang, bagai aliran kecil. Mata bagai lembah di malam hari, memantulkan bayang-bayang berpendar gemerlap. Kau biarkan rambutmu tergerai, meraup air dingin. Memantulkan rembulan. Kesendirian yang hakiki. Kau pergi, di usia tujuh belas tahun... Penyakit itu menyapumu bagai mimpi. Bunga-bunga liar yang kupetik untukmu. Terendam dalam embun dingin rembulan. Guci anggur berisi nektar, terkubur dalam tanah. Tanah tempatmu berbaring, berlama-lama dalam wangi tahun-tahun. Menyatu dengan angin pantai. Di mana kembang sepatu merah di sore yang sunyi. Kelopak merah cerah, menerangi tidur musim panas. Bunga-bunga mengalir menyusuri hamparan hutan dan bukit. Seolah mengirimkan jiwamu ke laut. Ada cakrawala dengan cahaya gemerlap yang terhubung dengan tak terbatas. Kubah matahari musim ini, menyatu dengan kerinduanku padamu. Rumput masih hijau. Di bawah cahaya senja yang cemerlang.

Di bukit berumput, musim panas...

Sumber: https://thanhnien.vn/nhan-dam-tren-doi-co-mua-he-185250628175358283.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Bunga lili air di musim banjir
'Negeri Dongeng' di Da Nang memukau orang, masuk dalam 20 desa terindah di dunia
Musim gugur yang lembut di Hanoi melalui setiap jalan kecil
Angin dingin 'menyentuh jalanan', warga Hanoi saling mengundang untuk saling menyapa di awal musim

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Ungu Tam Coc – Lukisan ajaib di jantung Ninh Binh

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk