"Kami belum mengonfirmasi pergerakan militer Tiongkok terkait" jatuhnya helikopter serbaguna UH-60JA milik Angkatan Bersenjata Jepang pada hari Kamis di lepas Pulau Miyako, ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Jepang Takeshi Aoki dalam konferensi pers.
Sebuah helikopter militer Jepang terbang di lepas pantai Pulau Miyako, Prefektur Okinawa, pada 9 April, mencari helikopter yang hilang minggu lalu. Foto: Kyodo
Komentarnya muncul di tengah spekulasi daring yang meluas bahwa pasukan China menembak jatuh helikopter tersebut dengan rudal atau pesawat tak berawak atau menyerang gelombang radio helikopter, yang menyebabkannya kehilangan kendali.
Kesepuluh orang di dalam helikopter belum ditemukan. Upaya pencarian helikopter terhambat oleh terumbu karang di area hilangnya kontak.
Dalam sidang parlemen pekan lalu, seorang anggota parlemen oposisi bertanya kepada Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada tentang hubungan antara kapal-kapal Tiongkok dan insiden tersebut. Hamada mengatakan kementeriannya belum menerima laporan apa pun yang menunjukkan adanya hubungan tersebut.
Mencatat bahwa helikopter tersebut hilang pada pukul 15.56 waktu setempat Kamis lalu, Aoki mengatakan ada "perbedaan besar" antara waktu kejadian dan saat kapal Tiongkok dipastikan berada di area tersebut.
Pulau Miyako adalah markas unit rudal permukaan-ke-kapal GSDF Jepang. Pulau ini terletak di dekat Laut Cina Timur dan dekat gugusan pulau yang disengketakan, yang disebut Senkaku oleh Tokyo dan Diaoyu oleh Beijing.
Mai Anh (menurut Kyodo, SCMP)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)