Apa penyebab dan pemicu serangan asma?
Ada banyak faktor yang memicu serangan asma:
Alergen: adalah penyebab paling umum.
- Alergen pernapasan: biasanya debu rumah, serbuk sari, jamur, bulu hewan, asap rokok, serangga yang hidup di selimut dan kasur... Bisa juga berupa zat industri seperti: debu logam, asap bensin, asap cat...
- Alergen makanan: makanan laut (udang, kepiting, ikan, kerang, dll.), telur, ayam, kacang tanah.
- Obat-obatan: Beberapa obat juga dapat memicu serangan asma, seperti aspirin, penisilin, dll.
- Agen infeksi: Infeksi saluran pernapasan atas seperti rinitis, sinusitis, faringitis, tonsilitis, dan lain-lain merupakan salah satu penyebab serangan asma pada penderita alergi.
Agen non-alergenik:
- Genetika: Seseorang dalam keluarga menderita asma.
- Faktor psikologis: kecemasan, stres, trauma psikologis ...
Orang-orang yang memiliki alergi atau riwayat asma dalam keluarga berisiko terkena penyakit ini.
Bagi pasien yang terdiagnosis asma, paparan terhadap pemicu dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
Gejala asma bronkial

Gunakan obat pengendali asma sesuai petunjuk dokter Anda.
- Batuk: Batuk bisa kering atau berdahak. Dahak bisa bening atau kuning kehijauan, tergantung penyebab peradangannya. Batuk kronis dapat menyebabkan asma.
- Sesak napas: Orang dengan bronkitis mungkin mengalami kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas fisik.
- Suara serak: Suara serak sering terdengar saat seseorang menarik napas. Ini merupakan tanda penyempitan saluran napas.
Serangan asma ditandai dengan: pernapasan lambat di awal, kesulitan bernapas saat mengembuskan napas, dan mengi. Kemudian, kesulitan tersebut meningkat secara bertahap, kesulitan bernapas, berkeringat, berbicara dengan kata-kata, atau sesekali. Serangan berlangsung 5-15 menit, terkadang berjam-jam, bahkan berhari-hari. Serangan berangsur-angsur mereda dan berakhir dengan batuk dan dahak yang bening dan lengket.
Gejala asma sering kali muncul atau memburuk di malam hari, saat berolahraga, saat pilek atau flu, atau saat cuaca berubah. Selain itu, gejala asma dapat memburuk saat terpapar faktor-faktor seperti debu, asap, rumput, serbuk sari, bulu hewan, bahan kimia, parfum, dll.
Catatan penting untuk pasien asma
Penderita asma harus memperhatikan:
- Mampu menggunakan inhaler secara efektif: Ini penting untuk pengendalian asma yang baik, mengurangi risiko eksaserbasi dan mengurangi kemungkinan efek samping akibat pengobatan.
- Patuhi pengobatan dan saran dokter lainnya: Gunakan obat pengontrol asma Anda secara konsisten sesuai resep dokter. Bahkan orang dengan gejala asma ringan pun perlu minum obat secara teratur, jika tidak, penyakit akan semakin sulit dikendalikan.
- Pemantauan gejala secara mandiri: Pasien perlu memantau gejala asma mereka sendiri dan mengelolanya ketika gejala memburuk. Bagi pasien yang tidak menyadari gejala asma mereka memburuk, alat pengukur aliran puncak (peak flow meter) dapat digunakan untuk memantau gejala.
- Ketahui cara menangani perubahan gejala: Ketika gejala atau laju aliran puncak berubah, pasien perlu mengetahui cara mengubah pengobatan untuk sementara. Ketahui juga kapan harus menghubungi dokter atau fasilitas medis .
- Pemeriksaan rutin: Pasien memerlukan pemeriksaan rutin agar dokter dapat memeriksa tingkat pengendalian penyakit, gejala dan faktor risiko, menilai penyakit penyerta, dan memberikan pedoman pengobatan baru...
Sumber: https://suckhoedoisong.vn/nhung-luu-y-nguoi-benh-hen-phe-quan-can-ghi-nho-de-kiem-soat-benh-hieu-qua-169251104093726519.htm






Komentar (0)