(NLDO) - Masakan tradisional masyarakat Ba Na dibuat dari bahan-bahan alami, diresapi dengan cita rasa pegunungan dan hutan.
Masakan merupakan bagian penting dari budaya tradisional masyarakat Ba Na di Distrik Kbang, Provinsi Gia Lai. Keunikan masakan Ba Na tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi juga pada cara penyajian, bahan-bahannya, dan makna budayanya yang mendalam.
Masyarakat Ba Na sering kali menyiapkan hidangan dengan cara tradisional, tanpa banyak menggunakan bumbu industri, melainkan memanfaatkan rempah-rempah dari akar dan biji-bijian yang tersedia untuk meningkatkan cita rasa hidangan. Metode memasaknya pun sederhana, seperti memanggang dan mengukus, agar hidangan tetap mempertahankan cita rasa alaminya. Hidangan khasnya antara lain: nasi bambu, ayam bakar, daun singkong, ikan sungai bakar...
Babi panggang adalah salah satu hidangan tradisional masyarakat Ba Na. Daging babi ditusuk dan dipanggang di atas bara api untuk menghasilkan cita rasa yang kaya dan harum, kulit yang renyah, dan daging yang lembut dan manis di dalamnya.
Saat ini, di berbagai acara, pekan budaya, dan festival, hidangan Ba Na sering diperkenalkan agar pengunjung dapat menikmati dan merasakan suasana festival yang istimewa. Masakan Ba Na juga tersedia di berbagai restoran dan homestay untuk memenuhi kebutuhan eksplorasi kuliner wisatawan.
Bapak Dinh A Ngui, pemilik homestay Dinh A Ngui di Kelurahan Kong Long Khong, Kecamatan Kbang, mengatakan bahwa masyarakat Ba Na seringkali memanfaatkan bahan-bahan bersih yang tersedia dari alam dan hasil pertanian untuk memasak. Bahan-bahan alami dari pegunungan dan hutan seperti: rebung, ikan sungai, sayuran liar, rebung rotan... Bahan-bahan yang ditanam dan dibudidayakan sendiri seperti daun singkong, daun perilla, daging teo, dan ayam.
" Wisatawan yang datang ke Kabupaten Kbang menyukai hidangan tradisional masyarakat Ba Na, bahan-bahan alami seperti ayam bakar, ikan sungai, daun singkong... Wisatawan juga dapat mengikuti proses pembuatannya, dipandu cara memasaknya untuk lebih memahami kuliner masyarakat kami," ujar Bapak Dinh A Ngui.
Daun singkong dan pare merupakan bahan yang tumbuh dan dibudidayakan secara alami dan sering digunakan oleh masyarakat Ba Na untuk menyiapkan makanan.
Ikan segar ditangkap dari sungai dan kemudian dipanggang di atas bara api untuk membantu menjaga ikan tetap segar dan dagingnya tetap manis.
Nasi ketan harum dimasukkan ke dalam tabung bambu dan dipanggang di atas bara api untuk menciptakan hidangan nasi bambu yang terkenal dari orang Ba Na di Kbang.
Nasi bambu dan ayam panggang dengan garam dan daun kemangi adalah hidangan Ba Na yang telah menaklukkan banyak wisatawan.
Ikan dan udang sungai dibumbui dengan rempah-rempah alami lalu dibungkus dengan daun pisang dan dipanggang di atas api untuk menciptakan cita rasa yang kaya.
Wisatawan asing menikmati hidangan tradisional masyarakat Ba Na di homestay Dinh A Ngui, komune Kong Long Khong, distrik Kbang
Selain menikmati hidangan bercita rasa pegunungan yang kaya, pengunjung distrik Kbang juga akan disambut dengan hangat dan dihibur dengan dentuman suara gong dan tarian xoang yang penuh semangat.
Datang ke distrik Kbang untuk berwisata, selain mengagumi pemandangan alam yang indah; merasakan kehidupan masyarakat Ba Na; duduk di rumah komunal tradisional, wisatawan berkumpul di sekitar kendi anggur beras, menikmati nasi tabung bambu yang harum, daging panggang yang dicelupkan ke dalam garam dan daun perilla, ikan sungai kukus yang dibungkus daun pisang, mie goreng...
Daya tarik kuliner Ba Na tidak hanya terletak pada cita rasanya yang unik, tetapi juga pada kisah budaya dan emosi masyarakat adat yang tersembunyi di balik setiap hidangan, sehingga meninggalkan kesan mendalam di hati para penikmatnya.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/nhung-mon-ngon-kho-cuong-cua-nguoi-ban-na-o-huyen-kbang-196241128165019856.htm






Komentar (0)