Di beberapa sekolah di komune dataran tinggi, pada tanggal 20 Oktober, tidak ada ucapan selamat, tidak ada rapat, hanya suara siswa membacakan pelajaran, suara mortir menumbuk jagung di tengah kabut pagi. Di sana, para guru masih gigih di desa dan sekolah mereka, menempuh jarak jauh antara pegunungan dan hutan untuk sampai ke kelas. Mereka tidak membawa karangan bunga, tetapi senyum cerah para siswa mereka adalah hadiah yang paling bermakna.

Guru Dang Thi Liem, seorang guru di Sekolah Dasar Phja Vieng, Kelurahan Thong Nong, mengatakan: "Akibat dampak badai 10 dan 11, para siswa harus tetap di rumah dan tidak bersekolah. Hari ini adalah libur 20/10, tetapi saya dan rekan-rekan saya tetap masuk sekolah untuk mengganti program, sehingga liburan berlangsung seperti hari-hari lainnya. Bagi saya, kegembiraan bukan terletak pada ucapan selamat atau karangan bunga warna-warni, melainkan pada kenyataan bahwa para siswa bersekolah secara teratur dan menunjukkan kemajuan."
Di lereng-lereng tinggi, para ibu dan saudara perempuan masih memikul jagung, kayu bakar, dan seluruh hidup mereka di pundak kecil mereka. Mereka memulai hari sebelum matahari terbit dan berakhir ketika hari sudah gelap. Bagi mereka, 20 Oktober hanyalah hari seperti hari-hari lainnya, masih bertani, masih memasak, mengurus anak-anak, dan mengurus keluarga. Kebahagiaan mereka begitu sederhana, hanya panen yang baik dan anak-anak yang bersekolah sudah cukup untuk membuat mereka bahagia.
Ibu Luc Thi Sao, warga komune Nguyen Binh, berbagi: Hari-hari ini, sama saja seperti hari-hari lainnya. Saya masih pergi ke ladang, memasak, dan mengurus anak-anak. Terkadang, ketika beberapa saudari di desa bertemu dan berbincang dengan riang, saya merasa hangat. Saya hanya berharap anak-anak saya bisa belajar dengan baik dan memiliki kehidupan yang lebih baik, itu sudah cukup membuat saya bahagia.

Di tengah hiruk pikuk kota, tempat orang-orang berlalu-lalang, masih ada perempuan yang bekerja dalam diam. Mereka adalah para petugas kebersihan yang rajin menyapu setiap jalan, para pekerja shift malam di pabrik, para perempuan yang berjualan di pasar hingga larut malam. Mereka tak sempat berhenti untuk menerima karangan bunga, juga tak terpikirkan siapa yang akan mengucapkan "Selamat 20 Oktober". Bagi mereka, hari kerja yang tenang, pulang dengan selamat, adalah anugerah terindah.
Ibu Nguyen Thi Thanh, seorang petugas sanitasi perkotaan, berbagi: "Akhir-akhir ini, sampahnya lebih banyak dari biasanya. Orang-orang keluar dan berpesta, saya bekerja agak larut, tetapi saya sudah terbiasa. Sudah bertahun-tahun, saya tidak pernah libur pada tanggal 20 Oktober."
Barangkali, perempuan pendiam itu selalu gigih dan memberikan cinta dengan caranya sendiri. Mereka tak perlu dihormati dengan karangan bunga, melainkan dengan tatapan penuh pengertian, berbagi, dan hormat dari orang-orang di sekitar mereka.
Tanggal 20 Oktober adalah kesempatan bagi masyarakat untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada para perempuan, tetapi juga saatnya bagi kita untuk mengenang para perempuan yang belum pernah merasakan hari ini untuk diri mereka sendiri, mereka yang telah bekerja keras dan berkontribusi dalam diam. Dari daerah pegunungan terpencil hingga kota-kota yang padat, mereka semua memiliki keindahan khas perempuan Vietnam: lembut, pekerja keras, dan selalu tangguh dalam segala situasi.
Seseorang pernah berkata bahwa perempuan di perbatasan ibarat bunga liar, meskipun tak cemerlang, mereka gigih, kuat, dan selalu harum dengan caranya sendiri. Di tengah kesibukan hidup, merekalah penopang keluarga, yang menjaga api rumah tetap menyala, yang diam-diam turut memperindah kehidupan ini.

Jadi, meski tanpa bunga atau hadiah, meski tanpa ucapan selamat, mereka tetap pantas dihargai. Karena setiap hari yang mereka jalani, setiap tindakan yang mereka lakukan, membawa serta cinta dan pengorbanan tanpa suara.
Di Hari Perempuan Vietnam ini, saat kita menyampaikan ucapan selamat, mari kita ingat bahwa di suatu tempat masih ada perempuan yang bekerja dengan tenang, membesarkan anak, dan memikul beban hidup. Mereka memang tidak memiliki tanggal 20 Oktober mereka sendiri, tetapi merekalah yang membuat hari ini lebih bermakna dan bermakna.
Sumber: https://baocaobang.vn/nhung-nguoi-phu-nu-lang-le-di-qua-ngay-20-10-3181498.html
Komentar (0)