Kisah setiap potret
Memasuki pameran, pengunjung terpesona oleh beragam potret perempuan dengan tatapan mata yang dalam, gadis-gadis muda yang penuh semangat, anak-anak yang polos, dan kaum minoritas etnis yang sederhana di pegunungan. Setiap potret membawa kisahnya sendiri, menciptakan ruang pamer yang menarik bagi pengunjung. Suasana pameran semakin istimewa ketika beberapa prototipe muncul di samping potret mereka sendiri. Melalui hal itu, pengunjung semakin memahami inspirasi yang disampaikan seniman Nguyen Thu Ha dalam setiap sapuan kuasnya.
Salah satu momen yang menarik banyak perhatian adalah ketika penyanyi Pham Thu Ha, "burung bulbul semi-klasik", berdiri di depan karya "Song of Light" yang menjadi prototipenya. Saat piano dimainkan, penyanyi wanita itu menyanyikan lagu "Nightingale" karya Alexander Aleksandrovich Alyabyev, lagu yang berkaitan dengan citra seekor burung, yang juga merupakan detail yang muncul dalam potretnya sendiri. Seluruh ruangan menjadi hening, sosok dan lukisan itu seakan menyatu dalam momen yang sama.
Penyanyi Pham Thu Ha berbagi: “Saya dan Ibu Nguyen Thu Ha memiliki ikatan artistik yang sama. Saya merasa beliau telah mencurahkan seluruh cinta dan semangatnya untuk pameran ini. Saya menyanyikan lagu "Nightingale" sebagai ucapan terima kasih kepada beliau, seniman yang telah menginspirasi saya dengan inspirasi emosional melalui lukisan "Song of Light".
![]() |
| Pelukis Nguyen Thu Ha (kiri) dan penyanyi Pham Thu Ha (kanan) di samping karya "Song of Light". |
Banyak potret yang tercipta dari pertemuan tak terduga. Seniman Nguyen Thu Ha sering berbincang berjam-jam dengan para tokoh untuk mencari tahu apa yang perlu diabadikan. Keterlibatan tersebut menjadi bahan baginya untuk menggambar wajah-wajah yang tak hanya menyerupai orang sungguhan, tetapi juga membawa jiwa mereka. Nguyen Thi Thu, prototipe karya "Red Symphony", menceritakan pertemuan tersebut: "Saya mengenal Thu Ha melalui Facebook dan saya langsung terkesan sejak lukisan-lukisan pertama Thu Ha. Saat mengobrol, saya bilang saya suka warna merah, dan Thu Ha menjadikannya dasar untuk menciptakan potret brilian ini."
Keluarga juga merupakan sumber inspirasi penting dalam karya-karya seniman Nguyen Thu Ha. Dalam lukisan "Tuoi May Xao Dong", sang seniman melukis putrinya dengan penuh kasih sayang seorang ibu. Citra gadis kecil itu memiringkan kepalanya dengan penuh mimpi, matanya yang jernih masih memancarkan kepolosan, tidak canggih dalam teknik melukis, tetapi hangat dan dekat. Lukisan itu seolah mengingatkan bahwa di belakang sang seniman selalu ada orang-orang terkasih yang berdiri bahu-membahu.
Selain itu, pameran ini juga memperkenalkan karya-karya yang menggali lebih dalam tema-tema feminitas, kehidupan pegunungan, dan kenangan pribadi kepada pengunjung. Potret-potret gadis Mong, Dao, dan Tay ditampilkan dalam balutan kostum etnik tradisional. Penulis menggunakan warna-warna yang jernih, lapisan-lapisan warna khas cat air. Dengan demikian, karya ini menghadirkan nuansa keakraban namun tetap sarat simbolisme, layaknya kisah hidup yang terasa nyata sekaligus indah di mata sang seniman. Berdiri di depan potret-potret tersebut, pengunjung seolah berdialog dengan karakter-karakter dalam lukisan, untuk memahami dan mencintai keindahan tersembunyi mereka.
Perjalanan kembali ke dunia melukis
Hanya sedikit orang yang tahu bahwa perjalanan melukis seniman Nguyen Thu Ha bukanlah garis lurus menuju tujuan. Lulus dari Universitas Seni Rupa Industri (Hanoi) pada tahun 2002, ia berkecimpung di berbagai bidang, termasuk: mode , keramik, grafis, film... Setiap bidang memberinya pengalamannya sendiri. Semua itu menjadi fondasi yang membantunya membangun gaya cat airnya yang unik, lembut namun tidak lemah, jernih namun tetap kaya akan kedalaman, ringan namun tetap kuat dalam cahaya dan emosi.
Pada tahun 2021, ia kembali sepenuhnya ke kanvas. Sejak itu, perjalanan kreatifnya perlahan meluas. Pada tahun 2023, ia dan 19 seniman Vietnam berpartisipasi dalam pameran "Angin Selatan - Seni Rupa Vietnam Masa Kini" di Ulanbator (Mongolia). Pada bulan November 2024, ia menyelenggarakan pameran tunggal "Potret Cat Air - Refleksi Melalui Cermin" di Hanoi , sebuah tonggak penting yang menegaskan kembalinya sang seniman yang menjalani hidupnya sepenuhnya dengan melukis. Pada tahun 2025, ia akan terus menghadirkan pameran ini di Kota Ho Chi Minh, memberikan kesempatan kepada publik yang mencintai seni lukis untuk merasakan karya-karya yang emosional.
![]() |
| Pelukis Nguyen Thu Ha (berdiri di tengah) mengambil foto kenang-kenangan di pameran. |
Bagi seniman Nguyen Thu Ha, melukis potret bukan sekadar merekam penampilan seseorang, melainkan proses memahami orang lain melalui intuisi dan empati. Interaksi dengan karakter-karakter menjadi bahan baginya untuk menciptakan lapisan-lapisan emosi yang tersembunyi dalam lukisan-lukisannya. Itulah sebabnya wajah-wajah dalam lukisannya selalu memancarkan kehidupan, meskipun hanya dilukis dengan lapisan-lapisan tipis warna-warna berasap. Seniman berprestasi Cao Ngoc Anh, yang telah mengikuti perjalanan artistiknya, berkomentar: “Pameran ini membuka dunia perasaan batin yang halus dan mendalam. Karakter-karakter dalam lukisan seolah terbangun, membuat mereka melangkah keluar dan berdialog dengan kita.”
Teknik cat airnya terus diapresiasi tinggi oleh para ahli. Kontrol transparansi—opasitas, batas warna yang lembut, dan lapisan yang kabur—semuanya diterapkan secara fleksibel untuk menceritakan kisah tanpa kata. Terkadang ia menghadirkan kecemasan, terkadang kelembutan, dan di lain waktu, kekuatan emosi tersembunyi yang sulit dipahami namun tetap terlihat jelas oleh mata telanjang.
![]() |
| Pameran itu menarik perhatian publik. |
Kombinasi karya-karya tersebut telah menghadirkan semangat "perjalanan refleksi" yang dicurahkan sang seniman ke dalam lukisan-lukisannya. Di sana, wajah sang tokoh tak hanya muncul, tetapi juga terpantul kembali kepada penikmatnya melalui setiap tatapan, setiap goresan, setiap keheningan. Seniman Nguyen Thu Ha mengungkapkan: "Seni cat air tak hanya membangkitkan kecintaan akan keindahan, tetapi juga menghubungkan hati manusia, menciptakan momen-momen indah untuk berbagi. Melalui itu, pameran ini juga menjadi cermin yang merefleksikan nilai-nilai dan pertanyaan batin. Sekaligus, dengan jelas menegaskan perjalanan artistik yang ingin saya teruskan."
Artikel dan foto: BAO NGAN
* Silakan kunjungi bagian tersebut untuk melihat berita dan artikel terkait.
Sumber: https://www.qdnd.vn/van-hoa/van-hoc-nghe-thuat/noi-anh-nhin-cham-nhau-qua-nhung-buc-chan-dung-1014518









Komentar (0)