
Artis Berjasa Dieu Hien dan Artis Berjasa Vu Linh
Kesedihan seniman veteran berusia 80 tahun ini telah dirasakan oleh rekan-rekan senimannya selama beberapa hari terakhir. Dieu Hien, salah satu seniman bela diri ternama dari panggung Cai Luong, diserang oleh komunitas daring hanya karena ia mengunjungi dan menyemangati seniman Hong Nhung dan Hong Phuong, yang membuat banyak orang di dunia seni dan penonton yang tertarik merasa iba.
Ini bukan sekadar kisah kunjungan. Ini adalah perasaan seorang seniman veteran, yang menjalani hari-hari terakhir hidupnya dalam diam, namun tetap terikat erat dengan profesi dan kemanusiaannya – lalu tiba-tiba menjadi sasaran tuduhan dan penghakiman tak berdasar.
Seniman Berjasa Dieu Hien: "Saya punya sesuatu yang membuat frustrasi untuk dikatakan..."
Seniman berjasa Dieu Hien bercerita dalam sebuah cuplikan pendek, suaranya pelan dan berat: "Saya belum bingung. Kalau saya bingung, bagaimana mungkin saya masih bisa menulis lagu dan mengenang kisah-kisah lama? Saya mengunjungi Hong Nhung dan Hong Phuong karena saya kasihan pada mereka dan kesulitan mereka, saya tidak mencari apa pun. Tapi orang-orang memaki saya, berkata begini dan begitu... Saya kesal."
Sang seniman menyebutkan situasi terkini kedua adiknya yang berprofesi sebagai aktor: hidup dalam kemiskinan, jarang bernyanyi, dan harus memikirkan nafkah sehari-hari. "Sulit untuk menyanyikan Cai Luong, mencari pertunjukan pun sangat sulit. Hong Nhung dan Hong Phuong harus menyewa rumah. Kalau mereka tidak bernyanyi, dari mana mereka akan mendapatkan uang untuk membayarnya? Saya memikirkan hal itu, jadi saya datang berkunjung."

Seniman Berjasa Dieu Hien
Ada satu hal yang ia tekankan dengan jelas dan tegas: "Saya tidak berpihak pada siapa pun. Saya hanya merasa kasihan kepada anak-anak yang menderita dan datang mengunjungi mereka."
Tak ada rasa dendam dalam pengakuan itu, hanya kesedihan seseorang yang telah melalui segala suka duka kehidupan, tetapi tetap tak bisa lepas dari kekejaman jejaring sosial masa kini - di mana kata-kata dapat ditafsirkan dengan cara yang tak terhitung jumlahnya, di mana kasih sayang mudah digantikan oleh spekulasi dan serangan.
Dieu Hien - Vu Linh, hubungan dekat guru-murid
Untuk memahami kepedihan Seniman Berjasa Dieu Hien saat ini, kita perlu mengingat kembali kisah cinta guru-murid yang langka dalam sejarah opera reformasi antara Seniman Berjasa Dieu Hien dan Seniman Berjasa Vu Linh saat mereka berdua tampil di panggung rombongan Kim Chuong.
Dia mengajarinya segalanya mulai dari bernyanyi - akting - hingga kehidupan, dan membentuk kepribadian pemuda yang sulit diatur.
Seniman berprestasi Vu Linh selalu memanggilnya "Suster Hien" dengan hormat. Dalam perjalanan artistiknya yang penuh tantangan, ia pernah mengalami luka bakar parah ketika perahu yang membawa rombongan terbalik, menyebabkan perahu terbakar di malam hari. Seniman berprestasi Vu Linh mengambil cuti tiga bulan dari rombongan untuk merawatnya.
Ketika keluarga Seniman Berjasa Dieu Hien jatuh miskin, Seniman Berjasa Vu Linh-lah yang membantunya mendapatkan rumah pertama atas namanya. Dan di penghujung hidupnya, meskipun kesehatannya buruk, Seniman Berjasa Dieu Hien tetap berusaha menemui muridnya untuk terakhir kalinya, lalu terisak-isak di samping peti jenazahnya.
Itu adalah hubungan rekan kerja yang berharga dan kasih sayang yang tak tergoyahkan di antara mereka. Namun hari ini, kasih sayang itu diumbar ke publik, membuatnya merasa sedih.
"Vu Linh telah tiada, jangan biarkan kesedihan menghantui keluargamu"

Artis Berjasa Dieu Hien dan Artis Berjasa Vu Linh
Mereka yang menyerang Seniman Berjasa Dieu Hien sebagian besar adalah anti-penggemar yang terkait dengan sengketa properti mendiang seniman Vu Linh. Namun, alih-alih melihat konteks kemanusiaan dari kunjungan biasa, mereka justru memilih kata-kata kasar, mengubah tindakan sederhana menjadi alasan untuk menyerang.
Di usianya yang ke-80, yang dibutuhkan seorang seniman bukanlah panggung besar, bukan juga pusat perhatian, melainkan: Sebuah sapaan, sebuah jabat tangan, sebuah rasa hormat.
Tak seorang pun terlahir untuk menjadi sasaran penghakiman yang tak berdasar. Terutama mereka yang telah mengabdikan hidupnya untuk seni. "Vu Linh telah tiada, jangan biarkan kesedihan menghantui keluarganya," kata Seniman Berjasa Dieu Hien.
Kisah Seniman Berjasa Dieu Hien bukan sekadar kesedihan seorang seniman veteran. Kisah ini adalah seruan untuk bangkit: Jangan biarkan media sosial mengikis rasa kemanusiaan kita. Jangan biarkan niat baik berubah menjadi dosa hanya karena pandangan sepihak. Jangan biarkan para seniman yang pernah menciptakan kenangan kita menjalani sisa hidup mereka dalam kepedihan.
Bagi Seniman Berjasa Dieu Hien, yang pernah berdiri di atas panggung dengan semangat "seniman bela diri nomor satu", yang paling ia butuhkan saat ini hanyalah kedamaian. Penonton yang mencintainya masih berharap ia akan menjalani sisa hidupnya dengan damai dan indah di Panti Jompo Seniman.
Sumber: https://nld.com.vn/noi-niem-cua-nsut-dieu-hien-sau-chuyen-tham-hong-nhung-va-hong-phuong-196251107063533173.htm






Komentar (0)