Para petani di ibu kota aprikot kuning Vietnam Tengah mengharapkan panen Tet yang sukses
Báo Dân trí•02/01/2025
(Dan Tri) - Para petani aprikot di kota An Nhon, provinsi Binh Dinh sedang sibuk merawat kebun aprikot mereka pada tahap akhir, berharap panen Tet berhasil.
Para petani di ibu kota aprikot kuning Vietnam Tengah "berlomba" untuk menyambut Tet ( Video : Doan Cong).
Menurut wartawan Dan Tri, di semua kebun aprikot di Kota An Nhon (Binh Dinh), yang dikenal sebagai ibu kota aprikot terbesar di wilayah Tengah, keluarga-keluarga sibuk merawat pohon aprikot menjelang Tahun Baru Imlek. Dengan cermat memetik setiap helai daun aprikot tua, Ibu Tran Thi Ly (39 tahun, Desa Trung Dinh, Kecamatan Nhon An, Kota An Nhon), bercerita: "Pada malam tanggal 30 Tahun Baru Imlek, saya masih berjualan pohon aprikot di jalanan. Para petani masih kesulitan, jadi saya hanya berharap pohon aprikot berbunga di hari Tet dan banyak pelanggan yang senang." Menurut para petani aprikot di Kota An Nhon, sekitar awal Desember setiap tahun, setiap tukang kebun fokus memetik daun dari pohon agar mereka dapat menjual bunga tepat waktu untuk melayani orang-orang yang merayakan Tet. Bapak Phan Van Bao (65 tahun, di desa Hao Duc, kecamatan Nhon An, kota An Nhon) mengatakan bahwa keluarganya memiliki sekitar 3.000 pot aprikot yang berusia 4-10 tahun, namun hingga kini belum ada pedagang yang datang untuk menitipkannya guna membelinya. Warga di desa penghasil mai An Nhon sibuk menggugurkan daun-daun agar pohon mai berbunga tepat waktu menjelang Tet (Foto: Doan Cong). Menurut Bapak Bao, memetik (mencabut) daun mai dianggap sebagai langkah penting, tetapi selain pengalaman, keberhasilan/kegagalan panen juga bergantung pada cuaca. Tahun ini, para tukang kebun memetik daun lebih awal karena hujan yang berkepanjangan dan cuaca dingin. "Selain teknik perawatan, pohon mai sangat bergantung pada cuaca. Jika daun dipetik lebih awal, saat cuaca hangat dan cerah, bunganya akan mekar sempurna, tetapi saat cuaca dingin dan berangin, bunganya tidak akan mekar, yang berarti Tet yang hilang," kata Bapak Bao. Menurut banyak petani, daun mai yang menguning dipetik saat ini untuk dijual ke pasar di provinsi utara, karena cuaca di Utara dingin. Selain tenaga kerja yang dimobilisasi di rumah, pemilik kebun juga harus mempekerjakan pekerja tambahan dari luar untuk memetik daun mai dengan gaji 180.000-200.000 VND/hari. Kebun aprikot sedang dirawat pada tahap ini sehingga dapat berbunga tepat waktu untuk Tet (Foto: Doan Cong). Bapak Nguyen Thanh Ha (39 tahun, di Desa Trung Dinh, Kecamatan Nhon An) mengatakan bahwa tahun ini kondisi ekonomi masih sulit sehingga hingga kini belum ada pedagang yang datang membeli bunga mai. Saat ini, hanya beberapa orang yang datang untuk melihat bunga mai, menanyakan harga, tetapi belum membeli atau menyetor uang muka seperti tahun-tahun sebelumnya. "Cuaca semakin hangat. Cuaca seperti ini menguntungkan bagi para penanam bunga mai. Kami berharap mulai sekarang hingga Tet tidak akan ada musim dingin yang berkepanjangan, sehingga bunga mai pasti akan mekar tepat waktu untuk Tet. Kerja keras sepanjang tahun menanam dan merawat bunga mai hanya tinggal menunggu hari-hari terakhir tahun ini, jadi semua orang berharap dapat menjual bunga mai sebanyak mungkin," ungkap Bapak Ha.
Kota An Nhon, Provinsi Binh Dinh, dianggap sebagai ibu kota aprikot kuning terbesar di wilayah Tengah, dengan ribuan rumah tangga yang menanam aprikot. Luas lahan budidaya aprikot kuning sekitar 145 hektar, terkonsentrasi di komune Nhon An dan Nhon Phong. Dalam beberapa tahun terakhir, komune penghasil aprikot kuning di Kota An Nhon telah meraih pendapatan dari penjualan aprikot Tet sebesar 100-130 miliar VND/tahun. Profesi petani aprikot Tet berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan secara efektif menciptakan lapangan kerja bagi warga kota.
Komentar (0)