Menurut daftar yang dirilis oleh Alibaba Group, pada tahun 2024, lebih dari 800 kontestan di seluruh dunia (dengan usia rata-rata 22 tahun) akan berkompetisi di babak final Kompetisi Matematika Global, yang akan berlangsung pada tanggal 22 Juni. Para kontestan ini berasal dari universitas-universitas ternama di dunia, seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), Universitas Cambridge (Inggris), Universitas Tsinghua dan Universitas Peking (Tiongkok)...

Di antara mereka, yang paling menonjol adalah Khương Bình, seorang siswi berusia 17 tahun dari sekolah desa. Saat ini, Khương Bình adalah mahasiswa tahun pertama di jurusan Desain Busana di Sekolah Kejuruan Liên Thủy (Jiangsu, Tiongkok).

446032141_1864263024087269_3382162920189186521_n.png
Siswi berusia tujuh belas tahun, Khương Bình, telah mencapai final kompetisi matematika global. Foto: Baidu

Pada babak penyisihan, siswi tersebut meraih 93 poin dan menempati peringkat ke-12. Hasil ini memungkinkan Khuong Binh untuk langsung melaju ke babak final. Dalam kerangka kompetisi tahun ini, siswi tersebut dianggap sebagai salah satu kuda hitam. Selain itu, Khuong Binh juga merupakan siswi sekolah kejuruan pertama dalam sejarah kompetisi yang mencapai hasil ini.

Sebelumnya, dalam ujian masuk SMA, Khuong Binh meraih 621 poin, cukup untuk masuk SMA setempat. Namun, karena kecintaannya pada desain busana, siswi tersebut memutuskan untuk memilih belajar di sekolah kejuruan di desa.

Khương Bình mengatakan bahwa program tingkat menengah terutama berfokus pada Bahasa Mandarin (Sastra), Matematika, dan mata pelajaran khusus. Di waktu luangnya, ia berkonsentrasi belajar Matematika. Setelah beberapa waktu, buku-buku pelajaran tidak lagi mencukupi kebutuhan Khương Bình. Pada saat ini, nilai tingginya dalam Matematika juga menarik perhatian Ibu Vương Nhuận Thu.

Dengan dorongan dari Ibu Thu, Khuong Binh mulai belajar matematika tingkat lanjut secara otodidak. Selama proses ini, siswi tersebut menghadapi banyak kesulitan saat meneliti persamaan diferensial parsial. Untuk berpartisipasi dalam kompetisi matematika global, Khuong Binh belajar sendiri selama dua tahun. Siswi tersebut mengaku bahwa jika ia tidak dapat menyelesaikan suatu masalah, ia akan memikirkannya bahkan saat berbaring di tempat tidur.

Siswa perempuan Khuong Binh. Foto: Baidu

Ketika ditanya tentang minatnya, mahasiswi itu mengungkapkan kecintaannya pada matematika. "Karena matematika memberi saya kegembiraan." Meskipun memiliki bakat dalam matematika, Khuong Binh tidak mengakuinya, mengatakan itu hanyalah bakat alaminya. "Bagi saya, matematika bukan hanya mata pelajaran, tetapi juga gairah, hobi, dan tantangan."

Menceritakan bagaimana ia menyeimbangkan dua passion-nya, Khuong Binh mengatakan bahwa ia belajar matematika di waktu luangnya. Desain fashion dan matematika tidak bertentangan; keduanya saling melengkapi secara efektif. "Matematika hadir dalam setiap aspek kehidupan, dan fashion tidak terkecuali. Saat mendesain pakaian, saya perlu menggunakan keterampilan menggambar dan memotong simetris. Semua ini berkaitan dengan matematika."

Berbicara tentang bagaimana ia bisa berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, siswa itu mengatakan bahwa ia secara tidak sengaja melihatnya di media sosial dan ingin mencoba peruntungannya. "Saya biasanya belajar matematika dengan serius. Saya berharap dengan berpartisipasi dalam kompetisi ini, kemampuan saya akan diakui oleh orang lain."

Rencana masa depan Khuong Binh adalah lulus ujian masuk universitas. "Apa pun yang terjadi di masa depan, saya akan tetap mempertahankan minat saya pada matematika. Jika desain fesyen adalah tujuan A saya, maka mendalami matematika akan menjadi tujuan B saya." Mahasiswi itu menegaskan bahwa ia tidak akan meninggalkan salah satu bidang tersebut, karena keduanya adalah minatnya.

Kompetisi Matematika Global diselenggarakan oleh Alibaba Group dan DAMO Academy. Ini adalah tahun keenam berturut-turut kompetisi ini diadakan. Babak final akan berlangsung pada tanggal 22 Juni. Para peserta harus bekerja terus menerus selama delapan jam. Pemenang keseluruhan akan menerima hadiah senilai lebih dari 4 juta RMB (14 miliar VND).

Tragedi: Fisikawan terkenal Zhang Shoucheng, yang menjadi profesor pada usia 32 tahun, meninggal dunia secara mendadak pada usia 55 tahun. CHINA - Fisikawan Zhang Shoucheng diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi negara. Namun, kematian mendadaknya pada usia 55 tahun telah mengejutkan banyak orang.