Mantan Presiden AS Donald Trump (Foto: Reuters).
Tim Tn. Trump pada tanggal 3 Januari mengajukan petisi ke Mahkamah Agung dalam upaya untuk membatalkan keputusan Pengadilan Colorado yang menghapusnya dari daftar calon presiden negara bagian dalam pemilihan AS tahun 2024.
Tn. Trump mengajukan banding atas putusan Mahkamah Agung Colorado pada bulan Desember 2023, yang menandai pertama kalinya dalam sejarah di mana Bagian 3 dari Amandemen ke-14 digunakan untuk melarang kandidat presiden memberikan suara.
Pengadilan Colorado meyakini bahwa Trump berperan dalam kerusuhan di Gedung Capitol AS yang dilakukan oleh para pendukungnya pada 6 Januari 2021. Oleh karena itu, pengadilan Colorado memutuskan untuk mengaktifkan Amandemen ke-14 guna menghapus Trump dari daftar kandidat dalam pemilihan negara bagian tersebut.
Tn. Trump membantah tuduhan tersebut, dan menegaskan bahwa ia tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut.
Tn. Trump meminta para hakim Mahkamah Agung untuk membatalkan putusan pengadilan Colorado tanpa mendengarkan argumen lisan. Ketentuan konstitusional tersebut sangat jarang digunakan dalam sejarah AS sehingga Mahkamah Agung AS tidak pernah memutuskannya.
Langkah tim Trump pada tanggal 3 Januari terjadi sehari setelah ia mengajukan banding untuk membatalkan keputusan Sekretaris Negara Maine Shenna Bellows bahwa Tn. Trump tidak memenuhi syarat untuk tampil dalam pemungutan suara negara bagian.
Mahkamah Agung AS menghadapi tekanan karena putusannya dapat memengaruhi karier politik Trump. Enam dari sembilan hakim Mahkamah Agung AS ditunjuk oleh Partai Republik, sementara tiga lainnya ditunjuk oleh Trump sendiri saat menjabat sebagai presiden.
Klausul "pemberontakan" terdapat dalam Pasal 3 Amandemen ke-14. Pasal tersebut menyatakan bahwa siapa pun yang telah bersumpah untuk membela Konstitusi tetapi kemudian terlibat dalam "pemberontakan terhadap Konstitusi" akan dilarang menjabat di Kongres, militer, serta lembaga federal dan negara bagian.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)