(CLO) Pada hari Senin, Tn. Donald Trump gagal dalam upayanya untuk membatalkan hukuman pidana terkait dengan pembayaran uang tutup mulut kepada bintang film dewasa Stormy Daniels.
Hakim Agung Manhattan Juan Merchant menolak argumen Trump yang menyatakan bahwa jaksa Manhattan telah menyajikan bukti secara tidak benar mengenai perilaku resmi Trump sejak masa jabatan pertamanya sebagai presiden, serta menggunakan kesaksian dari mantan staf Gedung Putih dan bukti lain yang tidak sah dan memengaruhi kekebalan presiden.
Ilustrasi: AI
Dalam putusan setebal 41 halaman, Hakim Merchan mencatat bahwa tindakan terkait kasus uang tutup mulut tersebut merupakan "tindakan pribadi" dan tidak tercakup dalam kekebalan presiden dari tindakan resmi. Merchan menulis bahwa meskipun beberapa bukti tidak diterima dengan benar, kesalahan tersebut tidak akan memengaruhi hasil karena "bukti bersalahnya sangat kuat."
Pengacara Trump terus berargumen bahwa membiarkan kasus ini tetap terbuka sementara ia mempersiapkan diri untuk masa jabatan kedua sebagai presiden akan menghambat kemampuannya untuk memerintah. Trump telah meminta Hakim Merchan untuk menunda vonis hingga semua banding selesai, yang dapat menunda vonis hingga tahun 2029, ketika Trump akan berusia 82 tahun.
Kasus uang tutup mulut ini merupakan salah satu dari sedikit kasus pidana yang melibatkan Tn. Trump yang akan disidangkan pada tahun 2023, sementara kasus-kasus lain yang terkait dengan pemilu 2020 dan penanganan dokumen rahasia oleh Tn. Trump masih tertunda.
Juru bicara Trump, Steven Cheung, mengkritik keputusan Hakim Merchan, menyebutnya sebagai "pelanggaran langsung" terhadap kekebalan yang diberikan oleh Mahkamah Agung. Belum jelas kapan Hakim Merchan akan memutuskan klaim Trump yang tersisa.
Kasus ini bermula dari pembayaran sebesar $130.000 yang diduga dilakukan oleh mantan pengacara Trump, Michael Cohen, kepada Stormy Daniels sebelum pemilu 2016 untuk merahasiakan perselingkuhannya. Trump membantah tuduhan tersebut, yang mencakup bahwa pembayaran tersebut berasal dari pemalsuan catatan bisnis untuk menyembunyikan informasi tersebut.
Pada bulan Mei, juri Manhattan menyatakan Trump bersalah atas 34 tuduhan terkait pemalsuan catatan bisnis. Namun, Trump berargumen bahwa bukti yang digunakan dalam persidangan melanggar kekebalan kepresidenannya, sebuah keputusan yang dikuatkan oleh Mahkamah Agung dalam kasus terpisah pada bulan Juli. Mahkamah Agung memutuskan bahwa presiden tidak dapat dituntut atas tindakan resmi selama menjabat.
Ngoc Anh (menurut Reuters, Politico, CNBC)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/ong-donald-trump-that-bai-trong-no-luc-bac-bo-vu-an-tien-bit-mieng-post326032.html
Komentar (0)