Pada 30 Mei, Angkatan Udara AS secara resmi mengumumkan dimulainya integrasi AESA sebagai bagian dari program modernisasi radar B-52. Ini merupakan peningkatan besar bagi armada B-52, sekaligus menjadikannya "salah satu peningkatan terbesar" dalam sejarah pesawat tersebut. Proyek ini diperkirakan menelan biaya sekitar $2,8 miliar, dengan kemampuan untuk beroperasi secara resmi pada tahun 2027.
“AESA menggantikan sistem radar era 1960-an dan secara signifikan meningkatkan kemampuan navigasi dan penargetan B-52 di area dengan ancaman tinggi,” kata Kolonel Louis Ruscetta dari Pusat Manajemen Siklus Hidup Angkatan Udara.
Selain kesadaran situasional dan kemampuan navigasi yang tinggi, radar AESA menawarkan opsi adaptasi yang tinggi dengan memungkinkan modifikasi perangkat lunak untuk menggabungkan fitur-fitur baru guna merespons ancaman di masa mendatang.
Proses pemasangan radar baru pada B-52 sedang berlangsung dengan partisipasi Boeing dan Raytheon. Boeing memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam tentang platform tersebut sebagai produsen peralatan asli (OEM) untuk pesawat pengebom utama Angkatan Udara AS, sementara Raytheon memiliki keahlian dalam teknologi radar.
Modernisasi pesawat pengebom ikonis AS, B-52 Stratofortress, mencakup pemasangan peralatan, avionik, radar, dan mesin baru. Menurut dokumen anggaran fiskal Angkatan Udara AS tahun 2024, pesawat pengebom B-52H akan berganti nama menjadi B-52J setelah dilengkapi dengan mesin Rolls Royce F130 generasi baru.
Perombakan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pesawat pengebom strategis tertua yang digunakan militer AS, sehingga memastikan relevansi dan efektivitasnya dalam konteks keamanan global saat ini.
Sistem radar AESA yang baru meningkatkan kemampuan respons jarak jauh dan mengoptimalkan daya mematikan B-52, terutama dalam pertempuran dengan lawan yang setara.
"Benteng Terbang" AS menggunakan sistem radar AN/APQ-166 yang sudah ketinggalan zaman, yang diproduksi pada tahun 1960-an. Sementara itu, radar AESA yang dikembangkan Raytheon memiliki fitur-fitur modern dan kemampuan untuk mengatasi kekurangan sistem lama. Model radar pengganti diberi nama APG-79B4, berdasarkan sistem APG-79/APG-82 yang saat ini digunakan pada jet tempur F/A-18 Super Hornet Angkatan Laut AS.
Selain itu, sistem baru ini juga menggabungkan elemen-elemen dari F-15 Strike Eagle, yang meningkatkan kemampuan pemetaan dan jangkauan target. Hal ini memungkinkan B-52 untuk melakukan pengeboman berpemandu presisi dan menyerang beberapa target di area yang lebih luas.
Peningkatan baru ini mengurangi jumlah awak B-52 sebanyak satu orang, menjadi empat pilot, kata angkatan udara.
(Menurut EurAsian Times)
[iklan_2]
Sumber



![[Foto] Sekretaris Jenderal To Lam menghadiri Konferensi Ekonomi Tingkat Tinggi Vietnam-Inggris](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/30/1761825773922_anh-1-3371-jpg.webp)

![[Foto] Kongres Emulasi Patriotik Ketiga Komisi Urusan Dalam Negeri Pusat](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/30/1761831176178_dh-thi-dua-yeu-nuoc-5076-2710-jpg.webp)
![[Foto] Adegan mengharukan ribuan orang menyelamatkan tanggul dari derasnya air](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/30/1761825173837_ndo_br_ho-de-3-jpg.webp)




































































Komentar (0)