Strain kedua virus flu burung terdeteksi pada sapi perah di Amerika Serikat

Penemuan ini menunjukkan bahwa galur H5N1 tipe A telah berpindah dari unggas liar ke ternak setidaknya dua kali. Para ahli mengatakan hal ini menimbulkan pertanyaan baru tentang penyebaran yang lebih luas dan mempersulit pengendalian penyakit menular pada hewan dan manusia yang bekerja erat dengan mereka.

Para ilmuwan mengatakan bahwa strain virus flu burung H5N1 yang disebut B3.13 telah terkonfirmasi pada Maret 2024 setelah memasuki ternak pada akhir 2023. Virus ini telah menginfeksi lebih dari 950 kawanan ternak di 16 negara bagian. Strain baru ini, yang disebut D1.1, terdeteksi pada sapi Nevada pada 31 Januari dalam susu yang dikumpulkan dari program pengawasan yang diluncurkan pada Desember 2024, menurut USDA.

Galur virus D1.1 dikaitkan dengan kematian pertama terkait flu burung di Amerika Serikat dan penyakit parah yang tidak teridentifikasi di Kanada. Seseorang di Louisiana meninggal pada Januari 2025 akibat gejala pernapasan parah setelah terpapar burung liar dan domestik. Di British Columbia, seorang wanita dirawat di rumah sakit selama berbulan-bulan karena virus yang berasal dari unggas.

Setidaknya 67 orang di Amerika Serikat telah terinfeksi flu burung, sebagian besar adalah orang-orang yang bekerja di bidang produksi susu atau ternak, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Pejabat USDA mengatakan mereka akan mengunggah urutan genetik dan informasi lain tentang galur baru virus tersebut ke repositori publik akhir pekan ini. Para ilmuwan mengatakan hal itu akan menjadi kunci untuk memahami apakah wabah ini merupakan peristiwa baru atau apakah virus tersebut telah beredar, mungkin secara luas, dalam jangka waktu yang lebih lama.

Penting bagi pejabat federal untuk berbagi informasi terkini tentang virus yang berpotensi menjadi pandemi ini.

Sumber: https://www.mard.gov.vn/Pages/phat-hien-chung-cum-gia-cam-thu-hai-o-bo-sua-tai-hoa-ky.aspx